#
ρ(`.´)ρ (*・∀・)爻(・∀・*) (・θ・)
Penerjemah : MasariuMan

saya hari ini tidak bisa update banyak yak. ini saja.. maaf....

 

()       ()       ()

 

Chapter 35  : reuni (2)

 

Penerjemah : MasariuMan

 

 



 

setelah selesai makan siang, karena tidak ada lagi yang dilakukan, aku bersandar dikursi dan termenung.

 

aku melihat kearah langit-langit tapi tidak ada hal yang menarik dilihat juga. sekarang, apa yang akan aku lakukan ?

 

"aku akan membersihkan meja dan kembali beberapa saat lagi, 'kay?"(utano)

 

aku melihat kearah Utano-san yang beranjak dari kursinya. dia memiliki wajah yang serius seperti biasanya.

 

"aku bisa melakukan itu..."(renji)

 

"orang yang terluka hanya boleh beristirahat. jangan khawatir, aku akan mempekerjakanmu nantinya untuk membayar semua ini."

 

itu terdengar tidak enak. pekerjaan darinya selalu merepotkan, atau bisa dibilang, sangat melelahkan. aya yang duduk disebelahku tertawa seperti dia telah membaca pikiranku.

 

"aku memiliki firasat buruk tentang ini."(renji)

 

"kasar sekali. kamu pikir aku akan memberikanmu kerja hanya untuk mengerjaimu, yamada-kun?"(utano)

 

PASTI, TENTU SAJA....aku penasaran apa yang akan terjadi jika aku berkata seperti itu...

 

sambil berfikir seperti itu, aku mengalihkan pandanganku dari utano-san. aku merasakan pandangannya menjadi sangat dingin tapi mari kita abaikan saja. aku merasa aku akan diseret lebih jauh jika aku mengatakan itu.

 

"biarkan aku membantu juga."(aya)

 

aya sepertinya ingin membantuku dan berdiri mengumpulkan piring. tatapan utano-san berubah kearah aya.

 

aku merasa lega di dalam hatiku, utano-san tiba-tiba melihatku lagi. aku panik dan meluruskan pinggangku.

 

"renji-san, toling beristirahatlah sekarang."(aya)

 

"yeah-----"

 

"aku akan tetap memantaunya jadi tidak akan apa-apa!"(ana)

 

ketika aku ingin membalas omongan aya, anastasia membalasnya sambil berdiri dekat telingaku. dia telah kembali ke bahuku dari utano-san.

 

".......berat."(renji)

 

"Ahn?"

 

walaupun kamu seorang peri, sangat anah untuk wanita membuat suara seperti itu. didekat telingaku, anastasia berbicara dengan suara kecil tapi dingin. ini tidak pertama kalinya aku mendengar dia berbicara seperti ini; dia berbicara seperti ini ketika dia sedikit marah.

 

"wow, anastasia akan tetap bersamaku, aku sangat senang.."(renji)

 

"bagus, bagus. tunjukkan rasa terima kasihmu dengan air matamu renji."(ana)

 

"Fufu."

 

apakah itu aya atau utano-san yang tertawa seperti itu? mood anastasia speertinya masih belum berubah. suaranya kembali normal tapi dia pasti masih sedikit marah. atau, mungin dia benar-benar marah. seperti yang kau harapkan dari seorang wanita---yaaah, aku ragu dia secara mental telah tumbuh sampai bisa disebut wanita. kupikir aku tidak harus mengatakan tentang berat badannya walaupun itu hanyalah candaan. yaaaah, alasan itu tidak akan berhasil sekarang.

 

"anastasia, kamu benar-benar akrab dengan yamada-kun..."(utano)

 

"tentu saja. tapi jangan khawatir, aku tidak mencambuk orang sakit jadi aku tidak akan melakukan hal seperti itu."

 

"tunggu dulu, kalau aku tidak terluka, kau akan mencambukku !?"(renji)

 

"atau~~~~ aku akan mengantungmu di jendela~~"

 

itu sama saja menakutkan! sangat tidak manusiawi! aku akan mati lho....

 

"abaikan hal itu, Utano-san.."(renji)

 

"Hoh??? 'abaikan hal itu'...???"(ana)

 

"utano-san, bawa ini bersamamu, dia benar-benar mulai menakutiku."(renji)

 

"tenang saja. aku tidak menakutkan, aku tidak menakutkan sama sekali."

 

caramu berbicara seakan-akan inging membujuk binatan peliharaan membuat itu semakin menakutkan!

 

"kalian berdua benar-benar akrab."(utano)

 

"eh, darimananya ???"(renji)

 

ketika aku bertanya seperti itu, utano-san tersenyum dan aya menghela nafas. anastasia hanya diam saja dan menarik telingaku. itu tidak terasa sakit tapi agak geli jadi kumohon, berhentilah. badanku mulai terasa diaduk-aduk. diapun semakin kuat memegang telingaku seperti dia bersenang-senang dengan telingaku.

 

"jangan berkelahi dan menghancurkan ruangan oke?"(aya)

 

"tidak perlu khawatir. kami tidak perlu meniru kamu dan koutarou."(renji)

 

"......kamu masih mengingat itu?"(aya)

 

karena terkejut, aya menutup mukanya karena malu.

 

dulu ketika dalam perjalanan kami, mereka selalu bertengkar di penginapan dan berakhir dengan pertarungan magic didalam ruangan. aku tidak ingat alasan mereka bertengkar tapi aku masih ingat betapa merepotkan untuk mengurus apa yang terjadi setelahnya. kami harus membayar itu dengan sangat mahal hanya untuk memperbaiki yang dihancurkan.

 

tapi itu sagat mudah waitu itu. negara akan membayar untuk semua tindakan kami. yaaah, aku dan utano-san hanya perlu menunduk dan meminta maaf kepada komandan ksatria o'brien yang juka ikut berkelana bersama kami dengan ksatria order. yah mau gimana lagi. itu semua salah kami. yaaah, lebih tepatnya salah aya dan koutarou.

 

"sungguh nostalgia. dan juga... kamu sepertinya mengingat semuanya kalau tentang aya eh yamada-kun?"(utano)

 

"Yuuko-san!"(aya)

 

"tidak perlu bereaksi seperti itu. jangan menjatuhkan piring yang kamu bawa, oke ?"(utano)

 

"hm?"

 

"datang ke kamarku nanti malam, aku akan menunggumu."

 

dia pergi sambil berbicara seperti itu. aya terlihat terkejut, atau lebih tepatnya, mukanya memerah kuat. yaaah, karena itu utano-san, dia pasti ingin berbicara tentang sesuati, dia pasti hanya ingin berbicara apa yang akan kami lakukan berikutnya. ada juga masalah tentang jantung dewa iblis juga. aku tidak terlalu tertarik tentang ini. ekpetasiku sudah berkali-kali dihancurkan olehkan seperti ini. walaupun aku akan mempelajari sesuati setiap kegagalan yang kudapatkan.

 

tapi dalam kasus aya, aku tidak tahu apa yang dia bayangkan... aku akan mengerjainya tentang ini nanti.

 

"apa yang dia maksud ?"(ana)

 

"yaaah, pembicaraan orang dewasa, kamu tidak perlu khawatir tentang itu."(renji)

 

"...."

 

.

 

.

 

.

 

.

 

aku meninggalkan ruangan dengan anastasia di bahu kananku. aku sudah mencoba untuk baring di kasurku tapi itu terasa membosankan. karena aku sudah tertidur selama 5 hari, aku tidak merasa ingin tidur lagi. tidur tanpa apa-apa tidak terasa enak. jadi, aku memutuskan untuk keluar ruangan untuk berjalan-jalan. tubuhku membutuhkan gerakan karena sudah kaku.

 

"ketika aku bebas dari ermenhilde, sekarang aku harus berurusan denganmu eh...."(renji)

 

"apa maksudmu? padahal aku menemanimu agar kamu tidak merasa kesepian."(ana)

 

"yeah yeah. terima kasih banyak untuk itu."

 

"aku tidak merasa kamu berbicara sepenuh hatimu."

 

"oh aku sangat berterima kasih, benar-benar terima kasih, anastasia-sama"

 

marah, atau lebih tepatnya dia merajuk, anastasia membuang mukanya ke sisi lainnya. tidak seperti ermenhilde seperti biasanya, sekarang aku memiliki anastasia untuk berbicara. apakah aku tidak akan pernah mendapatkan waktu sendirian ?

 

ketika berfikir seperti itu, aku berjalan melalui koridor yang kosong. sepatu kain terbaru yang disiapkan untukku membuat suara ketika aku berjalan. agak sedikit dingin disini tapi karena cuaca agak baik, aku yakin tubuhku akan hangat ketika aku berjalan.

 

walaupun aku terbaring di tempat tidur sampai sekarang, aku bisa berjalan hanya setelah sekali makan. kekuatan cheat benar-benar hebat. tidak hanya kekuatan fisik, bahkan pemulihan kami diatas level normal. yaaah, aku masih tidak berada di level manusia super seperti souichi dan yang lainnya. kalau mereka, mereka pasti bisa bergerak langsung bahkan hanya beristirahat sebentar.

 

"kamu memiliki peri menawan yang berjalan bersamamu, kamu adalah manusia yang hidup dengan pemborosan eh?"(ana)

 

"kamu tidak seharusnya berbicara seperti itu lho..."

 

yaaah, itu benar, anastasia benar-benar wanita yang cantik. dengan rambut hijaunya yang ikal dan sayap dibelakangnya. seorang peri, yang hanya ada di dalam dongeng dan lagenda di dunia kami, ada disini seperti sudah biasa saja. dan untuk berbagai alasan juga duduk di bahuku. dia hanya setinggi 15 cm tapi kecantikannya sungguh luar biasa. wanita lain disekitarku-- seperti aya atau utano-san juga cantik tapi kecantikan anastasia hampir tidak nyata. tubuhnya memiliki kurva dan ditutupi dengan kain tipis baju putih, bisa dibilang dia racun untuk mata pria, bahkan di ukurannya. walaupun seperti ini, dia imut seperti boneka. yaaah, dia adalah peri. seperti yang kukira, aku tidak akan memiliki pikiran aneh kepada peri dengan ukuran seperti boneka. aku tidak akan berfikir terlalu jauh, tidak juga begitu bernafsu. faktanya, jika aku berakhir berfikir untuk si pendek ini seperti itu, aku pikir aku akan kalah. dan entah bagaimana, anastasia juga mengerti pikiranku jadi dia kadang mengerjaiku dengan sikapnya. dulu, koutarou dan yang lainnya bersemangat tentang di panggil ke dunia lain dan berkata "ini adalah dunia fantasy!" ketika mereka bertemu dia tapi sepertinya dimata anastasia, reaksi itu tidak menarik. walaupun menurutku orang seperti mereka akan lebih menyenangkan dikerjai seperti ini. tapi untuk berbagai alasan, dia memutuskan kalau akulah yang menjadi orang yang hanya dikerjainya. aku tidak mengerti dasar dibalik semua ini.

 

dia juga terlibat banyak pertengkaran dengan ermenhilde juga. aku rasa ya seperti itulah, seperti 'semakin banyak mereka bertengkar, semakin dekatlah mereka'.

 

"jika saja sifatmu tidak seperti itu..."(renji)

 

"oh? apa maksudmu?"

 

"entahlah..."

 

mengapa aku masih tidak melihat satu orangpun padahal ini sangat cerah diluar sana? rasanya seperti kami saja yang ada didalam istana.

 

"kemana kamu pergi?"(ana)

 

"kemanapun."

 

aku pergi karena aku bosan didalam ruanganku. aku tidak memiliki tujuan ketika aku pergi.

 

dan untuk beberapa alasan, anastasia, aya dan utano-san, tidak ada satupun dari mereka memberi tahu dimana ermenhilde.

 

walaupun aku tidak akan lari dari mereka sekarang..... mungkin. aku agak khawatir dengan feirona dan yang lainnya juga. aku ingin pergi menemui mereka.

 

"Haaah..... kalau begitu mungkin kita akan pergi ke tempat latihan? yui dan yang lainnya mungkin disana."(ana)

 

"begitu..."

 

yaaah, karena aku tidak punya tujuan mau pergi kemana, aku memutar dan pergi kearah tempat latihan. 3 tahun lalu, walaupun tidak begitu lama, tapi aku tinggal disini. aku ingat kemana arahnya. berbelok kekanan, aku turn melalui tangga dimana aku menemukan beberapa penjaga sedang berjaga. aku akhirnya bertemu orang didalam istana tapi ketika aku menyapa mereka, mereka hanya melakukan sikap hormat. mereka dididik dengan baik. aku tiba-tiba mengagumi mereka. walaupun itu lebih baik jika mereka membalas sapaanku tadi. aku hanya seorang petualang sekarang.

 

aku mungkin dipanggil didunia ini sebagai pahlawan dulunya tapi alasan mengapa aku dipanggil sudah selesai. untuk seseorang sepertku yang hanya bertarung dengan kekuatan petuhnya kepada dewa iblis, aku tidak berfikir aku memiliki nilai yang tinggi lagi. tapi, tatapan para penjaga yang kulewati menatap seperti mereka melihat sesuatu yang suci, dipenuhi dengan semnagat dan gairah. di duniaku, aku tidak akan mendapatkan hal seperti ini dan aku akan berakhir kebingungan bagaimana aku harus menyikapinya.

 

dia pasti merasakan sesuatu karena anastasia mulai mencolek pipiku ketika kami tidak dipandangan para penjaga lagi.

 

"kenapa kamu tiba-tiba gugup?"(ana)

 

"aku tidak benar-benar gugup kok."

 

jika harus memilih, yang kurasakan lebih ke rasa bersalah daripada gugup. dalam perjalanan kami, aku hanya dipakai pada saat akhir. dan kekuatan itu juga menggunakan banyak pengorbanan. tapi dewa iblis tidak ada lagi. dan keturunannya dapat dikalahkan bahkan tanpa bantuanku. dan ketika semuanya hilang-----kekuatan cheatku akan menjadi sangat tidak berguna. sebuah senjata pembunuh dewa hanya berguna sampai ada dewa yang harus dibunuh.

 

apa yang bernilai untuk manusia seperti itu. tanpa itu, aku tidak lebih dari seorang petualang dan ermenhilde tidak lebih dari medal yang dapat berbicara. yaaah, itu juga sangat langka juga.

 

....dan jujur, aku tidak masalah dengan itu apakah ermenhilde juga berfikir seperti itu? apakah dia akan tetap memintaku untuk menganggapnya sebagai senjata? atau....aku ingin ermenhilde menemukan jalan dimana dia bukanlah sebuah senjata lagi. karena itu aku ingin menunjukkan dunia kepada ermenhilde untuk membuka pilihannya. --aku inin menemukan jalan itu bersama. itulah alasan perjalananku. walaupun aku pikir itu adalah tujuan yang kurang dewasa. yaah, aku pikir utano-san mungkin sudah sadar akan hal itu. intuisinya sangat tajam.

 

"apa yang terjadi, menghela nafas seperti itu. ada masalah?"(ana)

 

"hanya merasa sedikit malu..."

 

"haah?"

 

ketika aku berkata seperti itu, anastasia agak terkejut.

 

bagi mereka, aku mungkin adalah seorang pahlawan yang menyelamatkan dunia. tapi aku memilih ermenhilde daripada dunia. daripada mendukung dunia, aku memilih untuk mendukung partnerku. aku tidak memiliki keputusan sebagai seorang pahlawan, dan jangan lupa aku juga memiliki masalah lain yaitu aku harus membuat orang lain dalam bahaya hanya untuk bertarung dengan benar. tidak mungkin kamu dapat memanggil orang seperti itu adalah seorang pahlawan. itulah mengapa---tatapan itu, dari penjaga itu, yang tidak kuketahui namanya, terasa berat.

 

"ini adalah istana manusia dan kamu adalah pahlawan dari para manusia itu. bersikaplah lebih percaya diri...kamu tidak keren sekarang."(ana)

 

"aku merasa aku tidak akan pernah bisa bersikap keren..."

 

aku tidak hiduh pada kehidupan yang bisa disebut 'keren'. aku  hanya putus asa. dan beruntung dapat bertahan sampai saat itu, itu saja.

 

anastasia sepertinya mengerti itu sambil dia tersenyum dan mencolek pipiku. jari kecilnya terasa sedikit mengelitik dan aku mengkerutkan mukaku karena itu. reaksiku pasti lucu karena anastasia mulai tertawa di suara kecilnya.

 

"yaaah, menurutku benar juga."(ana)

 

"bukankah kamu seharusnya menyangkalku ?"(renji)

 

"kamu ingin aku menyangkalmu walaupun kamu sendiri yang mengatakan itu duluan?"

 

"yeah."

 

"aku benar-benar tidak mengerti kamu."

 

ketika kami berbicara, beberapa bangsawan muncul dan lewat didepan kami.

 

ketika aku membiarkan mereka lewat duluan, mereka melihatku kebingungan.

 

yaah, kurasa mereka pun pasti begitu. aku berpakaian tidak lebih dari jubah bagus dan celana panjang. itu bukanlah cara orang berpakaian dengan normal ketika didalam istana. penjaga mungkin mengingatku karena aku sering ke tempat pelatihan 3 tahun lalu tapi aku ragu untuk bangsawan akan mengingatku. aku juga tidak pernah kembali setelah membunuh dewa iblis. jadi aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu bangsawan itu secara langsung seperti temanku yang lain. aku benci sesuatu seperti pesta jadi walaupun aku berada dalam hal itu aku hanya berdiri di dekat dinding saja. ada beberapa sedikit bangsawan yang mengingatku.

 

mereka merasa makin aneh karena manusia sepertiku bersama ratu peri anastasia, yang dikontrak oleh pahlawan hiyuu yui, di bahuku. mereka pasti berfikir itu salah satu keanehan tingkah anastasia karena mereka tidak menanyakanku apapun.

 

"normalnya, mereka harusnya yang membiarkanmu lewat terlebih dahulu lho..."(ana)

 

"tidak juga."

 

aku tidak mengerti bagaimana administrasi atau lainnya bekerja, tapi aku tau kalau bangsawan itu yang mengurus negara. mereka lebih berguna daripada aku, yang hanya tapi mengayunkan pedangnya. sekarang dunia itu bebas dari dewa iblis.

 

"kamu ini........ kenapa kamu selalu menganggap dirimu dibawah dari yang lain?"(ana)

 

anastasia bertanya ketika aku berjalan ke arah tempat latihan. entah itu anastasia atau ermenhilde, mengapa mereka bertanya hal yang sama padaku? dibandingkan souichi atau lainnya, prestasi dan kekuatanku dibawah mereka.

 

"itulah aku..."(renji)

 

"itu bukan sebuah 'sifat' tapi penyakit... ubah itu, itu tidak keren."

 

dia berkata seperti itu tidak dengan suaranya yang biasanya tapi agak sedikit serius dan benar-benar seperti ratu dari semua peri.

 

"aku tak masalah dengan diriku sekarang. jujur aku bahkan melihat diriku yang sekarang sudah mendapatkan lebih dari yang harus aku dapatkna."(renji)

 

"kamu mungkin mengatakan kesopanan adalah suatu kebajikan tapi dari sudut pandangku, terlalu sopan malah seperti budak. itu tidak enak dilihat. itu tidak cocok untukmu yamada renji."

 

".....kamu mengatakan hal yang sama dengan ermenhilde."

 

"tidak mungkin!!!"

 

tekanannya yang seperti ratu tiba-tiba hilang. betapa rapuhnya karaktermu. akupun menghela nafas.

 

"kamu tidak berubah sama sekali."(renji)

 

"renji, kamu menjadi semakin bejat. dulu, kamu sangat energik."(ana)

 

"yaah, aku kehilangan tujuanku datang ke dunia ini. tentu saja aku menjadi malas."

 

dewa iblis sudah diaklahkan. selama dewa iblis masih hidup, banyak nyawa melayang. kami tidak dapat memaafkan itu yang mana kami ingin membunuhnya dalam waktu 2 tahun. meletakkan nyawa kami di barisan depan, setelah membuat banyak pengorbanan, mendapatkan banyak kepercayaan, dan berdiri diatas ekpetasi seluruh dunia.

 

sekali lagi, aku melewati beberapa tentara. kali ini, mereka lewat dan menunduk padaku....tolong berhentilah. aku benar-benar tidak suka di posisi seperti ini. anastasia menghela nafas karena sepertinya dia telah membaca pikiranku.

 

"dunia akhirnya mulai damai, bukankah aku boleh hidup dengan santai?"(renji)

 

"yaah, aku juga berfikri sama. kita berkelana ke semua tempat didunia dengan fafnir. yui menjadi mulai sedikit dapat berbicara dengan orang-orang dengan dirinya sendiri."

 

"oh, itu bagus. dulu dia selalu bersembunyi dibelakangkku atau belakang kuuki."

 

"haaaa~ master kami benar-benar orang pemalu."

 

aku menganggap itu sebagai sisi bagusnya. sebagai seorang pria, kamu akan ingin melindunginya apapun caranya ketika dia bersikap seperti itu. bagaimana aku mengatakannya,, dia seperti binatang kecil. seperti itulah yui-chan. suara kecilnya, bahkan tingginya--yaaah dia yang paling muda diantara kami.

 

ketika aku sedang mengingat masa lalu, anastasia kali ini mencubit pipiku. tetap tidak terasa sakit juga.

 

"seperti yang kubilang, jangan memikirkan wanita lain ketika kamu sedang bersama orang secantik diriku."

 

"wanita lain katamu.... dia mastermu lho..."

 

"TETAP SAJA! kamu benar-benar tidak mengerti hati seorang wanita, Renji."

 

"yaah, aku kan seorang pria."

 

"disitulah kamu salah. walaupun kamu tidak mengerti, cobalah untuk memperhatikan dan mengkhawatirkan seorang wanita dan itu akan membuatmu menjadi pria baik, renji."

 

itu benar-benar terdengar susah. aku pun mengangkat bahuku, pipiku dicubit lagi. jika aku memperlakukan dia seperti seorang wanita, aku hanya akan dikerjai olehnya jadi aku tidak akan melakukannya....kupikir aku  sedikit kasar.

 

sepertinya dia juga mengerti pikiranku karena dia tidak begitu marah. dia tersenyum. bagaimana hati seorang wanita bekerja? aku benar-benar tidak akan mengerti itu sampai akhir hidupku.

 

"begitukah cara kerjanya?"(renji)

 

"begitulah."

 

sudah berapa banyak aku melewati percakapan seperti ini? walaupun partnerku berubah dari utano-san, aya dan sekarang anastasia. pada dasarnya, aku diberitahu untuk mengerti hati wanita. walaupun aku sudah berusaha menjadi lebih baik.

 

hanya ada 1 orang saja yang memberitahu kalau itu tidak begitu penting untuk mengerti hati wanitanya. ketika aku berfikir begitu, aku mengangkat kepalaku. pada saat yang sama, kepalaku di pukul oleh anastasia lagi.

 

"maaf."(renji)

 

"karena kamu meminta maaf, aku akan memaafkanmu kali ini."(ana)

 

"terima kasih."

 

"berbahagialah, oke?"

 

"oh aku sangat senang sekali, anastasia-sama."

 

ketika berbicara dengan bergurau, dia memukul kepalaku lagi. setelah berjalan beberapa saat, aku akhirnya sampai di tempat latihan. terdapat pedang besi, tombak, kapak, dan perisai di dinding. aku merasa tenang melihat pemandangan yang nostalgia ini.

 

disinilah tempatnya. tempat dimana aku memulai semuanya. tempat dimana aku, memiliki cheat yang lemah, pertama kali mendapatkan kekuatan untuk bertarung. tempat dimana aku belajar menggunakan senjata.

 

untuk beberapa alasan, hatiku mulai berdetak keras. aku agak sedikit bersemangat. aku sendiri tidak menyadari bahwa suara kakiku mulai nyaring ketika melewati pintu.

 

"pada dasarnya dia adalah seorang pria."

 

anastasia mengatakan sesuatu dengan suara kecilnya tapi aku mengabaikan itu dan mansuk ke tempat latihan dan para tatapan para tentara mengarah kepadaku. itu sangat nostalgia juga. aku juga melihat beberapa muka yang kukenal.

 

lantai yang berbentuk persegi sangat besar; walaupun ada beberapa ratus tentara yang berlatih pada saat yang sama, masih ada beberapa tempat yabng kosong.

 

sekarang, ditengah-tengah terdapat naga merah tua yang sedang beristirahat melingkar. sinar matahari pasti terasa enak karena naga itu tidak bergerak dan terlihat seperti tertidur. tapi aku ragu kalau naga itu tertidur. naga itu sangat sensitif dengan keberadaan orang. tapi entah mengapa naga itu tetap diam dan menutup matanya walau aku masuk ke tempat ini.

 

ketika aku melihat kesekitar, pandanganku bertemu dengan beberapa tentara algi. kali ini, mereka melambaikan tangan mereka kepadaku dengan senyum. bagiku, reaksi itu lebih baik daripada pandangan kagum yang kudapat.

 

ketika menyapa mereka dengan menunduk sedikit, aku berjalan kearah naga yang tertidur itu---kearah fafnir. disekitar mulai sedikit ribut tapi aku tidak peduli.

 

sadar akan keberadaanku, naga itu sedikit bergerak.

 

"lama tidak berjumpa, bodoh."

 

"woow, itu menyakitkan."(renji)

 

wajahku menciut dengan ucapatnnya. yaah benar juga, nyatanya aku memang bodoh. seseorang yang bodoh yang memilih ermenhilde daripada dunia, daripada temanku. tapi tetap saja, itu bukanlah caramu untuk memulai percakapan.

 

naga itu membuka matanya dan mata emasnya melihat tajam kearahku. tubuhnya lebih dari 30 meter, bahkan kepalanya lebih besar daripada aku. kepalanyha tiba-tiba mendekatiku dan nafasnya membuat rambutku bergerak. tekanan itu saja sudah membuat tubuhku membeku.

 

"kau telah berubah."

 

"Hm?"

 

aku mundur sedikit. aku mungkin tidak menghabiskan banyak waktu dengannya sebagai teman tapi aku tau kepribadiannya. dia tidak begitu marah, tidak juga senang. pada dasarnya, dia tidak peduli apapun yang dilakukan oleh seorang manusia. alasanku bergerak mundur karena kepalanya begitu dekat kepadaku dan nafasnya begitu merepotkan. anastasia hampir terbang melayang karena itu. anastasia memeluk mukaku dengan kuat tapi itu membuatku merasa sesuatu yang lembut jadi tolong hentikan.

 

hanya satu kata bersuara keseluruh tubuhku seperti petir. inilah naga. keberadaan yang bisa dibilang terkuat di dunia ini. nafasnya saja dapat membakar tanah dan dapat menghancurkan atmosfer dengan sayapnya. cakarnya sangat tajam dari besi dan sekali tebas dari ekornya dapat membuat seekor ogre menjadi pasta daging. dia adalah keberadaan yang tidak normal bahkan bagiku pengguna cheat. inilah fafnir. raja naga terkuat.

 

ngomong-ngomong, alasan dia menjadi teman kami---berkotnrak dengan yui-chan sangat konyol.

 

tombak tertancap ke kakinya dan dia tidak dapat melepaskannya sendiri. dia pun mengamuk karena sakit itu, kami mengalahkannya dan yui-chan yang mengetahui alasan dibalik amukannya melepaskan tombaknya dan menyelamatkannya. benar benar alasan yang konyol.

 

yaah, walaupun alasannya begitu konyol, kami hampir mati menghadapi amukan fafnir. aku masih memiliki sedikit trauma dari hal itu. souichi, masaki-chan, aya, kuuki; semuanya bertarung dengannya dan hanya bisa membuat naga itu jatuh ke tanah.

 

"kamu kehilangan ambisimu. kamu menjadi pengecut, pembunuh dewa."(faf)

 

"yaah mau bagaimana lagi. aku melakukan sesuatu yang sangat hebat seperti emmbunuh dewa walaupun aku hanya seorang manusia. normal saja aku kehilangan energe setelah itu."

 

aku bahkan ragu aku pernah memiliki sesuatu seperti ambisi pada diriku.

 

"kamu membunuh dewa itu dengan kebencian murni. tidak, mungkin karena itulah kamu menjadi pengecut sekarang."(faf)

 

"...pengecut, pengecut. kamu benar-benar tidak bisa menahan diri eh ?"

 

"tapi benar. kamu benar-benar berbeda dengan dirimu setahun lalu."(ana)

 

"kamu berubah dari pria yang dicintai serangga kecil ini."(faf)

 

"siapa yang kamu panggil serangga???!!!?"(ana)

 

tunggu, kamu marah karena itu ?

 

"eh, apa?? apakah kamu menyukaiku?"(renji)

 

"jangan sombong, dasar kamu sibodoh yang tidak kompeten!!"(ana)

 

"wow, itu benar-benar menyakitkan."(renji)

 

walaupun fafnir yang mengatakan itu, kenapa aku yang dimarahi? dan juga, dia lebih marah daripada ketika aku bergurau tentang tingginya.

 

"hanya ketika aku berfikir agak sedikit tenang, semua ini menjadi berisik lagi."

 

ketika aku mengatakan itu, fafnir menutup matanya lagi. dia meletakkan lehernya kembali kelantai dan itu terasa seperti lantainya sedikit bergetar. itulah tekanan yang diberikan oleh seekor naga. hanya gerakan kecil membuatku gugup. apakah ini watak dari seorang raja? sudah kuduga dari sebuah keberadaan yang bahkan dianggap tinggi oleh raja iblis, yang menguasai semua monster.

 

"yui mengkhawatirkanmu. jangan membuat dia lebih khawatir lagi, PembunuhDewa. dia cengen...ketika dia menangis, dia sangat merepotkan daripada serangga ini."(faf)

 

"aku benar-benar tidak ingin bermaksud seperti itu."(renji)

 

aku benar-benar tidak suka membuat wanita menangis. ketika aku mengatakan itu, aku merasa tekanan dari naga didepanku sedikit berkurang. dia berkata kasar tapi khawatir tentang yui-chan. aku dapat merasakan koneksi diantara mereka tidak hanya penjinak monster dan naga tapi lebih dari itu. bahkan anastasia, yang berisik, menjadi diam ketika nama yui-chan disebutkan. aku merasakan adanya seperti....ikatan dan emosi pada fafnir. ketika pipiku melebar karena tersenyum, fafnir membuka matanya lagi.

 

"ada apa?"(faf)

 

"kamu sudah berubah."(renji)

 

"--Mu."(faf)

 

"dia menjadi tsundere. dia mencoba bersikap dingin dan tidak peduli tapi juga khawatir tentangmu renji."(ana)

 

"kata tsundere itu tidak cocok jadi tolong berhentilah, anastasia."(renji)

 

jangan mengatakan hal seperti 'tsundere' ketika berada di dunia fantasy. tolong pikirkanlah tentang mimpi dan harapanku juga.

 

"apa arti dari akta itu? aku tidak mengerti kata itu tapi itu terasa tidak enak."(faf)

 

"kalau kamu ingin komplain, komplainlah pada koutarou. aku juga berencara melakukannya."(renji)

 

"dasar...bocah itu sungguh merepotkan. mengajarkan kata-kata aneh kepada wanita berisik ini."(faf)

 

yui-chan, kuuki, dan knight. kemanakah mereka ?

 

yaah, kuuki pasti sibuk dengan pekerjaannya.

 

"dimana yui-chan?"(renji)

 

"pergi mencarimu dan serangga itu. knight pergi dengannya."(faf)

 

"huh, kami pun tidak bertemu mereka."(ana)

 

"aku tidak peduli. kalian pasti kelewatan satu dan lainnya."(faf)

 

yaaah, itu tidak baik. aku harusnya bermalas-malasan di ruanganku. yup, mari bermalas-malasan disekitar ruanganku ketika aku kembali.

 

aku sudah bekerja terlalu keras juga akhir-akhir ini, aku harus relaks sedikit.

 

"kesampingkan hal itu, fafnir..."(renji)

 

"hm?"

 

"tahu dimana ermenhilde?"

 

"aku tidak tahu."

 

langsung dijawab. cobalah untuk menjawab dengan panjang.....kalau percakapan dipotong seperti ini, aku tidak dapat tetap berbicara lho...

 

"siapa juga yang peduli dengan perempuan medal itu?"(ana)

 

"itu tidak baik, dia mudah kesepian lho..."(renji)

 

"...."

 

"bisakah kamu berhenti menarik rambutku dengan diam. tolonglah.."

 

bagaimana kalau aku jadi botak? si bodoh ini.

 

tapi tetap saja, dimana mereka menyimpan ermenghilde? dia tidak dapat digunakan oleh mereka. dan juga dia banyak bicara.

 

ayo kita cari kuuki sekarang. aku berbalik dari arah fafnir dan mulai berjalan.

 

aku tidak ingin bertemu komandan O'brien walaupun tidak sengaja. pria itu berfikir dengan OTOTnya jadi jika dia menemukan aku yang lari ke desa, itu akan berakhir dengan pembicaraan secara fisik. karen itulah aku ingin menghindarinya. aku masih dalam pemulihan. aku akan menghindarinya walaupun aku tidak dapat menghindarinya.

 

"renji."

 

ketika aku memikirkan itu, raja naga memanggilku. dia memanggilku dengan namaku, seperti dulu. aku senang karena tidak dipanggil dengan gelar memalukan itu, aku pun membalik badanku dan melihat mata emas yang melihat tajam kearahku lagi.

 

"apa yang kamu lakukan, dala setahuin ini?"(faf)

 

"berkelana.....dengan ermenhilde?"

 

itu tidak dapat dipungkiri bahwa jawabanku seperti sebuah pertanyaan. aku hanya bermalas-malasan di desa juga.

 

"bukan."(faf)

 

tapi, sepertinya dia tidak puas dengan jawabanku. raja naga melihatku dengan mata tajamnya. suaranya yang tajam mengenaiku. dan mata tajamnya melihat kedalam diriku. hanya karena itu, tubuhku menjadi tegang.

 

yeah pastinya, dia adalah keberadaan yang melampaui manusia. kelemahanku, sakit, luka, bahkan tanpa memikirkan semua itu, dia tetap melebihiku.

 

"kenapa, kamu terlalu terobsesi kepada ermenhilde?"(faf)

 

"karena dia partnerku. dan, aku berjanji padanya....ketika kami sudah mendapatkan kedamaian didunia ini, kami akan melihat dunia bersama."

 

itu benar. aku berjanji padanya. janji ku yang berharga--sangat berharga seharga nyawaku.....

 

"bukan itu, yamada renji."

 

anastasia berdiri di bahuku dan menarik bajuku. dia sepertinya mengatakan sesuatu tapi aku tidak dapat mendengarnya.

 

aku tidak dapat bergerak dari mata fafnir. daripada mengatakan aku tidak dapat menggerakkan mataku, rasanya sama saja aku akan kalah ketika aku memalingkan mataku.

 

"janji itu dibuat dengan Eru, bukan ermenhilde."(faf)

 

"yeah, itu benar. karena itulah aku berusaha memenuhi janjinya."

 

ketika aku mengatakan itu--

 

"begitu..."(faf)

 

hanya mengatakan itu, dia menutup kembali matanya.

 

terlepas dari pandagan mata emas, aku menghela nafas. untuk beberapa alasan, anastasia menghela nafas juga. normalnya, mereka akan berbicara santai tapi seperti yang kukira, levelnya berbeda diantara seekor naga dan peri. bahkan aku hanya bisa berbisik pada diriku sendiri kalau dia benar-benar naga yang akan serius bahkan pada temannya.

 

"ayo pergi. selanjutnya kita akan mencari kuuki."(renji)

 

"ye-yeah. ayo kita cari dia. karena yui sedang mencari kita juga, kita akan menemuinya juga nanti."(ana)

 

"baiklah kalau begitu, sampai jumpa lagi, fafnir."(renji)

 

"ya, lain kali, aku ingin bertemu dengan dirimu yang bukan pengecut, renji."(faf)

 

"aku akan mencoba melakukannya."

 

aku mengangkat bahuku. tapi fafnir tidak melihatku.

 

 

 

--------------------------

 

TN : setelah menerjemahkan dan membaca ini saya berfikir, apa mungkin eru itu cewe yang mati dulu terus di reinkarnasi sebagai ermenhilde ? tapi kan ermenhilder udah didapat ketika renji ke dunia ini ? berarti kemungkinan ermenhilde sebelumnya tidak bersuara dan setelah kematian eru, renji mungkin meminta dewi atau dewinya sendiri mungkin yang memasukkan arwah eru ke dalam senjata renji yaitu ermenhilde. bisa saja setelah mereka mengalah dewa iblis, mereka diberikan 1 permintaan yang akan dikabulkan oleh dewi. dan renji meminta itu. saya berfikir seperti ini juga ada kaitannya dengan ketika renji bilang dia lebih memilih ermenhilde daripada dunia dan teman-temannya. berarti permintaan itu renji hanya minta hidupkan kembali eru atau sejenisnya, yang harusnya dia meminta untuk ketenangan dunia atau diskusi sama teman-temannya dulu. yah itulah pemikiran saya, bagaimana dengan pemikiran kalian setelah membaca sejauh ini ? silahkan komentar yak :D :D

saya hari ini tidak bisa update banyak yak. ini saja.. maaf....


Genre

Tags

#
MasariuMan
Seorang yang menjadikan menerjemahkan sebagai hobi. Saya selalu berpikir agar orang lain juga bisa membaca apa yang saya baca, terutama yang tidak mengerti bahasanya. Doakan saya agar selalu sehat dan memiliki banyak waktu untuk menerjemahkan agar kalian juga dapat membaca tanpa terputus. aamiin ...
#
Komentar Tanpa Login ?
Untuk berkomentar tanpa login, silahkan masukkan nama anda pada "ATAU DAFTAR DISQUS" dan centang/ceklist () pilihan "Komentar sebagai tamu" (pilihan centang akan tampil setelah memasukkan nama). Saling bertukar pikiran sangat disambut disini, saya yakin kalian dewasa jadi mohon jangan berantem ya.