Waduh kok 3 ch 1 hari nih ?? ada apa ini? help !!!
oh iya, kalau ada saran untuk kata yang cocok boleh dikomen dong, terima kasih :D ...
ԅ(º﹃ºԅ) ԅ(º﹃ºԅ) ԅ(º﹃ºԅ)
Chapter 34 : Reuni (1)
Penerjemah : MasariuMan
"renji-san, apakah kamu baik-baik saja sekarang?"(aya)
"hm, yeah. badanku sakit karena sudah terlalu lama tidur."
menurut utano-san, aku tidur 5 hari penuh. sudah sangat lama aku tidur seperti ini. kupikir akupun akan kelelahan setelah berjalan tanpa henti ke hutan jiwa membusuk dan melawan keturunan dewa iblis. yaaaah, aku sudah sangat beruntung masih bisa selamat dari semua itu.
"dan juga, aku lapar."(renji)
"fufu. walaupun kamu hampir mati, kamu benar-benar energik eh?"(aya)
"karena pada akhirnya aku tidak mati."
ketika aku mengatakan itu, aya tertawa. melihat senyumnya, aku juga tertawa dengannya.
"apakah aku membuatmu khawatir?"(renji)
"ya, sangat khawatir. francesca-senpai dan yang lainnya juga khawatir."
"begitu...."
aya mengambil kursi dan duduk didekat tempat tidurku. cara dia duduk, nampak lebih bermatabat daripada utano-san. aku tidak akan mengatakan itu dengan keras. bahkan dinding-dinding ini punya telinga juga.
nada aya agak marah, tapi ekpresinya sangat lembut jadi aku tidak takut sama sekali. apakah dia tau akan hal itu? speertinya tidak.
"sampai tertidur di ruanganku, kamu pasti benar-benar sangat khawatir."(renji)
".......mou, tolong lupakan itu."
mukanya agak memerah, dia melotot kepadaku. normalnya itu akan terlihat seram tapi sekarang, itu terlihat imut. ketika aku tetap menatap mukanya, dia akhirnya memalingkan mukanya.
"itu akan sangat disayangkan untuk melupakan hak itu."(renji)
"tidak ada yang disayangkan!"
ketika dia berbicara sendang marah dan aku hanya menggerakkan bahuku, tangan kananku mulai sedikit sakit lagi. tidak, lukanya sudah sembuh, hanya sedikit racun dari dewa iblis yang masih ada disitu.
"apa kamu benar-benar baik-baik saja?"(aya)
"selama aya tidak meneriakiku, yeah."
"uu..."
ketika aku tertawa, aya meringkukkan badannya. karena dia berlaku seperti itulah aku merasa ingin mengerjaimu terus lho.... karena perbedaan antara ini dan cara dia berlaku normalnya, yaaah, sifat mengerjaiku mulai muncul.
walaupun aku sendiri berfikir itu sangat kekanak-kanakan untukku melakukan itu. seperti, apa yang aku lakukan? tapi, yaaaah, aku pikir akan tidak baik untuk melanjutkannya sekarang.
jika aku mengerjai seseorang yang khawatir padaku, aku paling tidak harus benar-benar sembuh. walaupun aku cenderung merawat temanku yang terluka berkali-kali. pada saat itu, sangat baik untuk selalu energik, aku tau itu.
"kamu selalu mengerjaiku."(aya)
"karena aku mendapatkan reaksi yang menarik ketika aku melakukannya."
"haaah....kamu menganggapku sebagai anak kecil."
"karena kamu masih kecil."
"aku sudah 18 tahun."
"dan aku 28 thaun."
ketika aku mengatakan itu, dia cemberut seperti anak kecil yang protes kepadaku. karena itulah dia masih anak-anak. tapi jika aku memberitahukannya, dia akan memperbaiki ekpresinya yangmana akan sangat disayangkan jadi aku tidak memberitahukannya.
kami melanjutkan percakapan seperti biasa,
"oh iya, dimana ermenhilde ?"
"........eru mungkin bersama yui atau dengan idiot itu."(aya)
ketika aku mengubah topik, dia menghela nafas.
idiot--pasti maksudnya koutarou. aya dan koutarou tidak begitu akrab. yaah, mereka tidak membenci satu sama lainnya juga. mereka hanya bertengkar simpel saja. itu karena aya menggunakan magic dengan pikirannya dengna kepalanya sedangkan koutarou membuat magic dengan murni intuisinya. yang satu genius dan yang satu bergantung pada intuisinya, mereka tidak bisa memahami magic yang dikeluarkan satu dan lainnya. karena itulah mereka bertengkar.
walaupun sudah berkali-kali aku melerai mereka, mereka tetap saja bertengkar.
"koutarou yang datang dan menyelamatku karena dia melihat masa depan aku akan mati lho..."
"tidak mungkin."
ketika aku mencoba membela koutarou, aya cemberut lagi.
"jika dia melihat masa depan renji-san akan mati, dia harus dengan cepat mengatakan itu pada kita. jika dia melakukannya, kita akan membawa souichi dan yayoi juga dengan kita."(aya)
"itu tidak mungkin mereka berdua memiliki sesuatu yang harus mereka lakukan juga."
jujur, aku mau aya hidup sebagai murid dari kota magic juga tapi tidak ada gunanya mengatakn itu sekarang.
"dia selalu lebay, terlalu berlebihan... itulah kenapa aku tidak suka dia."(aya)
"tolong coba untuk akrab dengannya."
"aku akan berusaha."
well, akupun berfikir dia harusnya memberitahuku tentang masa depan lebih cepat. dia melihat kematianku, kematianku! aku tidak mau mati dulu. masih banyak yang ingin aku lakukan, banyak yang belum aku selesaikan. tidak mungkin aku akan menerima mati di hutan terpencil itu.
aku yakin dia pasti sudah pergi ntah kemana tapi aku pastikan ketika aku bertemu dengannya nanti, aku pasti akan komplain tentang ini. dan juga, aku harus berterima kasih kepadanya juga karena menyelmatkanku juga. anak chuunibyou itu lemah terhadap hal sepele. aku akan mengerjainya sampai aku puas.
"oh iya, apakah yui juga ada di ibukota?" (renji)
"ya, dia yang membawamu kesini dari hutan dengan fafnir nya. dia harusnya ada di halaman latihan sekarang."
aya berdiri dan membuka tirai. aku juga mendekat ke jendela dan melihat keluar. halaman latihan benar-benar nampak dari jendela ini. ada naga crimson yang besar yang sedang mengistirahatkan sayapnya. itu adalah binatang ketiga yang membuat kontrak dengan yui, naga kuno fafnir. seperti setahun lalu, itu terlihat kuat dan keren. setiap pria mengagumi naga. yeah. kami memiliki naga yang membantu kami untuk bergerak cepat dari tempat ke tempat lain dan juga membantu kami dengan serangannya ketika bertarung.
"oh, ada fafnir....... itu artinya....."
humanoid setinggi 15cm dengan sayap muncul dari jendela ketika kami sedang melihat-lihat--seekor peri. ketika aku bertanya sebelumnya apakah dia tidak merasa dingin terbang kesana kemari hanya dengan menggunakan baju putih itu, sepertinya, roh angin membantunya agar tidak dingin. benar-benar enak sekali.
"----,--------"
karena aku menutup jendela, aku tidak dapat mendengar apa yang dia katakan tapi sepertinya dia tidak menyadari itu jadi dia masih tetap berbicara. ketika aku akhirnya tertawa padanya, dia akhirnya sadar dan mulai menghancurkan jendela. sepertinya dia sama seperti sebelumnya.
"jangan menghancurkan jendela oi."(renji)
"kasar sekali, walaupun aku datang kesini untuk menyambutmu, kamu malah mentertawakanku."(fairy)
"itu salahmu sendiri karena mulai berbicara walaupun jendela ditutup. kamu harusnya sadar lebih cepat."
"uu------itu benar juga.---"
karena dia berbicara dengan suara kecil, aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas. karena dia memiliki badan yang kecil, suaranya juga agak kecil.
"apa yang kamu katakan?"(renji)
"DIAM. IDIOT! MATI SAJA DENGAN KETIDAKKOMPETENMU!"
"aku tidak akan mati semudah itu."
dan apa-apaan itu, dia memanggilku seperti utano-san juga. walaupun itu agak sakit. aku bukannya tidak kompoten. walaupun seperti ini, aku masih mencoba untuk hidup sebagai brave sebisa mungkin.
"anastasia, apakah kamu lihat ermenhilde?"(renji)
"apa? kamu lebih memilih perempuan medal itu daripada aku???"(TN : AKHIRNYA TELAH TERKONFIRMASI KALAU ERMENHILDE ITU CEWEK !!! FIRST WAIFU THEN !!!..karena selama ini renji tidak pernah menggunakan panggilan cewek kepada er jadi agak bingung.)
"apa yang salah dengan otakmu? aku tidak bisa tenang tanpa ermenhilde disisiku."
tapi dia masih melihat kearahku dengan pandangan mencurigaiku. apa yang ada di kepalanya?
peri anastasia. dia adalah ratu dari semua peri yang berada di hutan dari pohon dunia di elfreim. dia adalah pengguna magic roh dan dalam penggunaan magic, menurutku dia bahkan melebihi aya. tapi aku penasaran apakah itu karena dia peri atau karena chibikko pengomel(TN:chibbiko = anak kecil nakal) benar-benar leih jago..... pasti karena dia peri.
aku penasaran apa yang dia pikirkan sekarang setelah aku bertanya tentang ermenhilde karena ratu peri lari ke jendela dan terbang melayang di udara. dia benar-benar hebat. aku ingat aku sudah beberapa kali mencoba terbang dengan magic roh berapa kali tapi aku tidak bisa terbang sebaik anastasia dan aku diejek karena itu. aku akan bertanya padanya lagi dan membalaskan dendamku kali ini.
"fuuun. kamu menghalami hal yang sulit, aya"(ana)
"tidak juga, ini menyenangkan juga."(aya)
"yuuko juga, tanpa renji sadari....dia adalah pri yang sangat berdosa..."(ana)
"untuk kasus utano-san, aku adalah korban."(renji)
"........"
tapi, enah mengapa, aku mendapatkan pandangan dingin dari aya. bahkan keberadaan disisiku menjadi dingin.
"apa yang kamu lakukan kepada yuuko-san?"(aya)
"kenapa aku yang dianggap sebagai yang salah!?"
aya mencurigaiku.... aku sedih. tapi pada kenyataannya, gimana ya, itu serangan mendadak darinya. aku bukan yang salah disini. atau mungkin aku salah karena tidak menjelaskannya sampai sekarang?
well, kupikir pria selalu menjadi yang salah. yeah.
"seperti kebiasaannya, iyakan?"(ana)
"diamlah chibikko."
"nuu. kamu memanggilku seperti itu lagi, dasar tidak kompeten!"
dia memanjat bahu kananku. berat yg kurasakan membuatku merasa nostalgia dan aku tersenyum sedikit.
"dimana yui-chan?"(renji)
"dengan faf', 'knight' sendang mengayunkan pedangnya dengan yuuta,"(ana)
"kuuki eh---"
aku akan bertemu dengan dia juga. kuuki yuuta. seorang [ksatria dewi], satu dari pahlawan yang bergabung dengna ksatria order di negeri ini. dan 'knight' adalah monster pertama yang kontrak dengan yui-chan, ksatria hantu. dia dipanggil 'knight' karena dia seorang ksatria. utano-san yang menamainya. dia tidak terlalu memikirkannya. tidak ada gunanya memikirkan yang merepotkan.
tapi tetap saja, aku yakin aku mendengar banyak nama temanku hanya dengan datang ke ibukota. itu membuatku merasa emosi yang aneh, membuatku menggaruk kepalaku.
"kamu akan kedinginan jadi aku akan menutup jendela lagi ya..."(aya)
"yeah."
"ara-ara~ sungguh setia! kamu pasti akan menjadi istri yang baik, aya."(ana)
"-----!"
ketika anastasia mengerjainya seperti itu, dia terdiam, tapi dengan cepat mencoba menangkap peri itu. aya benar-benar mendidih didepan temannya.
dia tidak bermaksud sesuatu, tapi karena anastiasia berada di bahuku, dia secara tidak sadar melompat kearahku. normalnya aku akan menahannya dengan mudah tapi aku tidak memiliki kekuatan untuk itu sekarang. aku mencobanya tapi kakiku lemah dan aku terjatuh. aku juga bisa merasakan biang keladinya bergerak dari bahuku juga.
"oh!"
"Eh?!"
aku jatuh dengan aya. aku jatuh dengan belakangku mengarah ke kasur dan aya jatuh tepat di tanganku. tergantung dari apa yang kalian lihat, itu seperti aku memeluh aya dengna penuh nafsu.
"Oho."(ana)
"jangan mengerjainya berlebihan. walaupun begitu, dia masih belum terbiasa dikerjai."(renji)
"aku tahu."(ana)
mengapa dia memberikan jempol ok, ratu peri idiot ini.
"kamu tidak apa-apa?"(renji)
aku memanggil gadis yang berada di tanganku tapi aku tidak mendapatkan respon. ketika aku melihatnya, aku hanya melihat rambut hitam mengkilap. dia pasti mendandani rambutnya. itu bahkan berbau wangi. tapi seperti yang kalian pikirkan, aku tidak akan berfikiran buruk atau nafsuan terhadap gadis yang kurasa lebih seperti anak sendiri.
"aya?"(renji)
"......."
ketika aku berbicara dengan sangat lembut dan pelan, dia meletakkan tangannya didadaku. dia memegang bajuku dan menggenggamnya dengan kuat.
ketika aku berfikir emosi apa yang sedang dia hadapi---aku melihat kearah biang keladi dibalik semua ini, ratu peri yang terbang sambil tertawa melihat kami. mengapa kamu sangati santai? sudah kuduga dari peri yang suka ngeprank cinta... dan dia adalah ratu juga.
aku menghela nafas, aku melepaskan tenaga dari badanku. setelah 5 hari hanya tidur, aku kekuarangan energi.
"ayolah, jangan menangis. aku masih hidup kan?"(renji)
bahunya agak bergetar.
tapi aku hanya bisa membelai kepalanya dengan lembut sambil menyisir rambutnya. akulah yang membuatnya khawatir dan takut. dia mengatakan itu dengan pelan tapi dia pasti sangat khawatir ketika aku tidak sadar. aku bisa memahaminya. aku juga selalu gelisah dan khawatir setiap kali aku melihat temanku terluka. aku tahu dia merasakannya juga.
dan aku juga tahu kalau kamu sendiri tidak bisa menangani emosi itu. jadi yang bisa aku lakukan hanya membelai rambutnya untuk menenangkannya. seperti waktu itu... seperti 'dia' yang memelukku dengan kuat dan membelaiku.
"kamu cengeng seperti biasanya."(ana)
"lebih dari 50% adalah salahmu lho..."(renji)
"yang benar??"
dia melihat kearahku seperti dia telah membaca pikiranku. well, aku tahu. yang salah disini adalah aku yang hampir mati. aku yang membuat mereka semu akhawatir. makanya hanya aku yang dapat menenangkan aya. walaupun aku tidak melakukan apapun kepada gadis ini. walaupun aku tidak menjawab perasaannya. tapi walaupun begitu, aku berakhir menerima aya seperti ini. ini, sudah pasti salahku. aku tahu itu.
setelah membelai kepalanya sebentar, getaran di bahu aya berkurang. utano-san mengatakan 'tolong tangani aya' tapi, kupikir, dia sudah tau kalau ini akan terjadi. ketika aku berfikir seperti itu, si biang keladi anastasia memukul kepalaku. karena dia kecil itu tidak terasa sakit tapi itu mengagetkanku.
"itu adalah nilai minus."(ana)
".....apa itu?"(renji)
"kamu harusnya tidak memikirkan wanita lain ketika merangkul wanita!"
dia dapat membaca pikiran juga? aku menyangkal seperti itu.
"aku tidak melakukannya."(renji)
"haruskah aku beritahu ini ke eru dan yuuko nanti?"
"baiklah, baiklah."
mungkin dia tidak suka dengan jawabanku, dia memukul kepalaku lagi. kali ini dengan tijunya. tapi, tidak terlalu sakit juga.
"walaupun kamu mengabaikan kami selama setahun; bukankah harusnya kamu menunjukkan rasa syukur kepadaku yang masih membiarkanmu begini?"(ana)
"yeah, yeah"
"dasar kamu ini benar-benar tsundere."
"itu bukan pengunaan yang tepat untuk kata tsundere!"
tidak ada 'tsun' pada diriku. pada dasarnya, pria tsundere terdengar jijik.
"ermenhilde juga menggunakan kata-kata aneh kadang-kadang tapi siapa yang mengajarkan kalian semua itu?"(renji)
"tentu saja koutarou"
idiot itu, aku pasti akan membuatnya menangis nanti. walaupun aku harus berterima kasih karena menyelamatkanku, tapi itu hal yang berbeda.
aku memutuskannya dalam hatiku dan aku mengangkat aya dari bahunya dan duduk di kasur dengannya. ini berakhir dengan aya duduk di pangkuanku tapi aya tidak komplain juga. jujur, aku lebih senang jika dia bergerak dari sini. seperti biasa, dia menyandarkan kepalanya pada dadaku. dia wangi.
"A..Aya?"(renji)
"ada apa?"
sepertinya dia sudah selesai menangis karena suaranya sudah kembali normal. aku menghela nafasku.
"tolong bergerak dari pangkuanku."(renji)
"hebat sekali kamu bisa berkata seperti itu. aku benar-benar terkesan."(ana)
aku mengabaikan peri yang berbicara dari atas. lebih tepatnya, setengah dari ini adalah salahmu, situasi seperti ini.
tapi, mengapa ini berakhir seperti ini? aku memberikan senyum aneh. akulah yang salah. tidak peduli bagaimana aku menjelaskannya, faktanya tidak berubah bahwa kelemahanku yamg membuat mereka khawatir.
"aku benar-benar membuatmu khawatir ya?"(renji)
"sangat-sangat khawatir."(aya)
"begitu....."
percakapan yang sama dengan sebelumnya. tapi kali ini, aya menangis. tapi untuk beberapa alasan, aku tidak merasa buruk. tidak mungkin aku merasa begitu ketika seseorang yang cantik yang mengkhawatirkanku dan menangis kepadaku.
begitu.... aku sekali lagi berbisik dan melihat kepada anastasia.
"aku juga membuatmu khawatir?"(renji)
"ya, sangat khawatir. aku benar benar sangat-sangat khawatir denganmu."
"seperti biasa kamu melebih-lebihkan semuanya..."
"seperti biasa perlakuanmu padaku berbeda dari yang lain juga..."
"segini sudah cukup untukmu."
ketika aku berbicara dengan anastasia, aya, yang berada pada rangkulku, menggetarkan bahunya. tapi kali ini aku tidak mendengar tangisnya tapi aku mendengar tertawa kecil.
"terima kasih karena menangis untukku."(renji)
"----yes."
dari rangkulanku, aya perlahan bergerak. walaupun dia menangis sampai sekarang, dia benar-benar gesit dengan kakinya.
sebagai gantinya, anastasia kembali duduk di bahu kananku.
"jika renji-san tidak akan menangis, aku akan menangis untukmu."(aya)
"begitu...."
"....karena itulah, jika kamu berfikir itu tidak baik, jangan buat aku menangis lagi..."
dengan mata merahnya, dengan senyumnya, dia mengatakan itu padaku.
"apakah itu adalah pernyataan cinta?"(peri)
"well, mungkin saja??"(renji)
"sesuatu seperti itu??"(aya)
ketika kami bertika menjawab dengan waktu yang sama, kami bertiga pun tertawa.
apakah keduanya adalah jawaban yang benar? atau salah?
ketika kami berbicara tentang sesuatu yang aku tidak mengerti maksudnya, ada yang mengetuk pintu.
"aku membawa makanan, yamada-kun."
utano-san masuk. di kedua tangannya terdapat nampan dengan makanan yang berbeda.
bagaimana dia bisa mengetuk pintu?
"Oh? anastasia, kamu disini juga?"(yuuko)
"IYA! Yuuko, mana bagianku?"(ana)
"aku akan berbagi denganmu."
"inilah mengapa aku suka padamu, yuuko!"
terpikat karena makanan, dia benar-benar egois. sudah kuduga dari seorang peri.
bahu kananku menjadi lebih ringan, akupun menghela nafas. ketika pandanganku dan pandangan aya bertemu, kami tersenyum.
"apakah dia memanjakanmu dengan benar?"(yuuko)
"----"
dengan instant, muka aya jadi merah. dia menyembunyikan mukanya tapi leher merahnya dan telingannya masih nampak.
seperti biasa, dia lemah dengan hal-hal yang mendadak.
"ok sekarang, ayo kita makan.."(renji)
diwaktu seperti ini, lebih baik aku pura-pura tidak menyadarinya saja sampai semuanya berlalu. aku tidak berfikir itu adalah sebuah kesalahan. melihatku seperti itu, utano-san melihatku untuk kedua kalinya dan menghela nafas.
"tahukah kamu, setiap kali kamu menghela nafas, kamu membiarkan kebahagiaanmu pergi."(renji)
"tidak apa-apa. aku sudah menemukan kebahagiaanu."(utano)
sepertinya begitu.