#
(  ̄ω ̄)ノ゙⌒☆ミ(o _ _)o (┛ಠДಠ)┛彡┻━┻ ~(=^‥^)/
Penerjemah : MasariuMan

Ini Update terakhir untuk PPDDTP hari ini deh, saya lelah .... aw... maaf..

 

()     ()     ()

 

Chapter 28  : Hutan Jiwa-Jiwa Busuk (1)

 

Penerjemah : MasariuMan

 




 

kuda berlari kencang, kamipun berlari melewati hutan.

 

Seperti nama hutannya, tanah dan setiap pohon membusuk dan mayat hidup serta arwah akan muncul di hutan ini.

 

Hanya berlari melalui tanah yang busuk saja mengkonsumsi stamina dan racun yang dikeluarkan oleh pohon-pohon yang membusuk mencoba menurunkan kewarasan kita. Zombie akan mengejar makhluk hidup seperti kita dan mencoba untuk membuat kita juga menjadi seperti mereka. Hantu yang memiliki tubuh seperti kabut akan mengurangi ketahanan mental kita, dan menunjukkan kepada kita mimpi buruk ketika kita tidur. Mayat yang tak terhitung dapat dilihat saat melintasi hutan ini dan racun gelap yang dilepaskan oleh pohon-pohon tidak akan membiarkan sinar matahari memasuki hutan.

 

aku merasa bahwa kita harus keluar dari hutan ini sesegera mungkin tetapi hutan ini sangat lebat. Bahkan jika kita menggunakan kuda untuk berlari melalui jarak terpendek, masih akan memakan waktu setidaknya lima hari.

 

"Feirona, kamu masih bisa bertahan?"

 

"Ya, tidak masalah. Tapi --"

 

"Aku akan menjaga Nona Francesca dan Mururu. Kamu hanya fokus menembus hutan ini. "

 

"Oke."

 

aku mengkonfirmasi kondisinya dengan pergi sedikit lebih dekat dengannya dengan kudaku.

 

Yang paling terpengaruh dengan hutan ini adalah Feirona. Tanpa perlindungan roh, efek kebencian dari kematian dan roh pada elf ini lebih dari yang kubayangkan. Bahkan dia sendiri, yang hidup di hutan energi magis, tidak menyangka begitu. Dia tampaknya berusaha menyembunyikannya tetapi warna wajahnya tampak sangat buruk. Dia terganggu tapi tidak ada yang akan sadar kalau hanya dengan sekali lihat bahwa kondisinya semakin memburuk.

 

Meskipun aku tahu betapa jahatnya roh jahat, aku tetap tidak menyangka efeknya sebesar ini. Dan ini juga bukan pertama kalinya aku bepergian dengan elf. Tetapi terakhir kali aku melalui hutan yang sepertinya memiliki perlindungan dari roh. Begitu ya, kurasa aku sekali lagi mengerti mengapa elf dipanggil sebagai penjaga hutan. Kondisinya belum seburuk itu tetapi itu tidak berarti kondisinya tidak menjadi lebih buruk. aku harus melakukan sesuatu. aku memikirkannya ketika aku berlari dengan kudaku. Hal terbaik untuk dilakukan pada saat-saat seperti itu adalah beristirahat tetapi itu pun akan sulit di hutan ini.

 

Tidak ada jalan beraspal di hutan ini. Bahkan sekarang, kami bergerak dengan bantuan kemampuan meramal Feirona sebagai salah satu penghuni hutan. Dan akan sangat buruk jika dia menjadi tidak bisa bergerak.

 

"Akan lebih baik jika kita setidaknya bisa tidur nyenyak di malam hari."

 

[Tapi itu akan sulit di hutan ini.]

 

kurasa begitu. ketika matahari terbit kami bergerak ke arah timur di mana ibukota berada tetapi pada malam hari kami akan diserang oleh zombie dan hantu.

 

Sungguh menakjubkan bahwa kami masih bisa bergerak bahkan setelah tidak beristirahat selama tiga hari penuh. Karena kami meprioritaskan wanita tidur dimalam hari, kelelahanku dan Feirona telah mencapai puncaknya.

 

Aku hanya harus bertarung dengan pedangku jadi tidak masalah selama aku bertahan saat kami bergerak tetapi gerakan kami bergantung pada pengalaman Feirona jadi setidaknya aku ingin dia beristirahat.

 

"Kalau saja kamu bisa menjadi pedang perak, kita akan memiliki lebih sedikit masalah untuk dihadapi."

 

[Bahkan aku akan lebih santai jika aku bisa tetapi sayangnya aku bukan perak ataupun Mithril.]

 

Yah, aku tidak berharap banyak juga. Mengatakan itu di dalam pikiranku, aku berada di samping kuda Ms Francesca.

 

Pedang berwarna Jade Green itu terbuat dari bahan yang tidak dapat ditemukan dimanapun di dunia ini. Sejujurnya Ermenhilde adalah pedang yang hanya terbuat dari energi magis. Bahkan memiliki properti aneh untuk meningkatkan ketajaman, kekuatan serangan dan intensitasnya hanya dengan melepaskan tujuh perjanjian yang diberikan padaku oleh sang dewi. Sama seperti perak yang efektif melawan roh mayat hidup, Ermenhilde adalah salah satu senjata langka yang dapat melukai Dewa.

 

Tentu saja, itu adalah efek yang sangat langka tetapi tidak berguna dalam situasi saat ini. Itu bisa berfungsi sebagai senjata normal melawan zombie tetapi tidak akan berpengaruh pada roh dan hantu. Seperti biasa, aku merasa ingin menangis karena cheatku tidak berguna.

 

"Ms Francesca."

 

"Ada apa, Renji-sama?"

 

Suara energik datang kepadaku sebagai balasan.

 

Karena kami membiarkan mereka beristirahat di malam hari, Nona Francesca dan Mururu masih bersemangat. Saat ini Aya sedang beristirahat di belakangku dengan menutup matanya. Dia tidak tertidur, tetapi aku masih merasa sedikit malu dengan melihat seberapa besar kepercayaan yang dia berikan kepadaku. Memikirkan itu sejenak, aku menyadari bahwa aku tidak bijaksana dan mulai menghilangkan pikiran-pikiran itu dengan menggelengkan kepala.

 

"Mururu juga, katakan padaku jika kalian merasa tidak bisa melanjutkan lebih lama lagi. kita akan istirahat jika demikian."

 

"Fufu, terima kasih atas pertimbanganmu. Tapi aku masih baik-baik saja. "

 

dia memberikan senyum lembut yang membuatku merasa tenang juga. Tapi itu juga hanya sesaat. Tatapannya tiba-tiba menjadi serius. Feirona yang berlari di depan juga menghentikan kudanya, dan Aya sedang beristirahat sambil bersandar di belakang juga bergerak dan bersiap untuk bertempur.

 

Ketika aku akhirnya melihat ke depan, aku melihat zombie manusia lapis baja berdiri seolah menghalangi jalan kami. Yah itu mungkin bukan kemauan mereka tetapi mereka masih menghalangi jalan. Melihat dari dekat aku juga melihat 2 kabut seperti benda melayang di sekitar mereka; pasti hantu.

 

Mereka bilang kamu tidak dapat melihat roh tetapi melalui niat jahat mereka dan rasa benci, hantu di dunia ini memiliki tubuh seperti kabut. Yah, itu membuat segalanya lebih mudah bagi kami. Pertama kali aku melihat mereka, bukannya takut, aku hanya merasa 'ini benar-benar dunia fantasi ya?', Itu saja.

 

Zombie tidak memiliki pikiran atau keinginan yang jelas. Mereka tidak berkerumun seperti goblin dan hanya menyerang yang hidup karena insting murni.

 

Sebaliknya, hantu akan mengendalikan zombie atau mayat hidup lain yang memiliki keinginan lemah untuk menyerang yang hidup. Bahkan ada musuh yang lebih merepotkan seperti vampir dan Grim Reaper yang memiliki kemampuan yang sama juga.

 

Jika ada pendeta bersama kami, kami bisa memurnikan mereka dengan mukjizat dewi tetapi seorang pendeta yang bisa menggunakan mukjizat tingkat tinggi seperti itu tidak akan melakukan petualangan seperti ini. Dia akan tetap di gereja sambil berdoa kepada dewi. aku mungkin berfikir seperti itu.

 

"Aya, aku menyerahkan hantu itu padamu. Ms Francesca pergi ke sisi Feirona. "

 

aku turun dari kudaku dan pada saat yang sama Mururu datang di sampingku. Biasanya kita akan mengabaikan musuh seperti itu tetapi melihat bahwa Feirona berhenti, itu pasti jalan yang harus kita lalui. aku memutuskan untuk segera mengurus ini.

 

"Aku akan menyerang yang sebelah kanan."

 

"Lalu, yang kiri adalah milikku."

 

Pada saat yang sama aku menendang tanah dan berlari, Jubah mururu terbuka dan kedua tangan Mururu menumbuhkan cakar seperti pisau dan dibungkus dengan bulu putih. Saat dia berlari menuju zombie dengan kecepatan fisik yang tak tertandingi untukku, dia memotong daging mereka yang busuk dengan cakar itu. Tidak bisa menahan guncangan, zombie jatuh ke tanah dengan anggota tubuh mereka meledak. Kemudian dia melanjutkan untuk menendang kepala mereka seolah itu pekerjaan sehari-hari.

 

Zombie benar-benar aneh. Mereka akan kebingungan jika kepala mereka meledak. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu menusuk kepala mereka dengan panah, mereka tidak terpengaruh. Biasanya, orang akan fokus pada meledakkan kepala mereka sampai tidak ada yang tersisa darinya. Sebuah teori menyatakan bahwa sesuatu—— seperti roh jahat atau serangga telah melekat pada mayat dan mengendalikannya tetapi aku tidak tertarik untuk memeriksanya. Kedengarannya menjijikkan. Selama aku tahu cara membunuhnya, aku tidak peduli.

 

aku juga datang berdampingan dengannya dan menyerang leher zombie dengan pisau besiku. Ayunan pertama memotongnya dari garis miring terbalik. Itu tidak mungkin terjadi jika itu adalah makhluk hidup tetapi karena daging mereka sudah busuk dan otot telah membusuk, ini sudah cukup.

 

[Atau kamu bisa menggunakanku, kau tahu?]

 

"Kau ingin memotong daging yang membusuk?"

 

[…………………. Bagaimanapun juga aku adalah senjata.]

 

kamu ragu, kan?

 

Sambil tersenyum masam, aku melawan sisanya. Saat itu juga kedua hantu itu juga meledak. Aya pasti menggunakan sihirnya.

 

Di dalam hutan yang sunyi, dan suara ledakan terdengar. Tiga kali.

 

Untuk beberapa alasan hantu lemah terhadap sihir. Energi ajaib - apakah mereka lemah terhadap sihir karena mengubah kemauan mentalmu menjadi kemampuan ofensif atau apakah itu karena alasan lain? Dan itu tidak seperti apa pun yang akan berhasil. Hanya sihir tipe Api dan petir yang efektif.

 

Itu cukup umum dalam permainan fantasi tetapi ketika kamu melihat itu terjadi dalam kenyataan juga, kamu akan menjadi penasaran di balik alasannya.

 

ketika aku memikirkan hal-hal seperti itu, aku tidak menghentikan tanganku dan memotong kepala zombie terakhir. Karena mereka memiliki daging busuk, ia memiliki gerakan yang sangat kaku. Tampaknya, manusia secara tidak sadar menahan kekuatan mereka sendiri untuk tidak menghancurkan tubuh mereka sendiri tetapi zombie tidak seperti itu. Tetapi jika daging mereka telah membusuk sejauh ini, itu tidak berguna. Lengan mereka akan jatuh hanya jika mereka mencoba meraihku dan kaki mereka akan terkoyak hanya dengan berlari sedikit.

 

Mururu sudah menuju ke arah Miss Francesca. Seperti yang diharapkan, dia tidak ingin memotong daging yang membusuk dengan cakar kebanggaannya. Aku ingin tahu bagaimana rasanya memotong dengan cakarmu sendiri. Ketika aku bertanya, dia hanya mengatakan kata-Menjijikkan. Nah, jika dia mengatakan itu berarti dia masih belum terbiasa menggunakan cakar pada makhluk hidup.

 

Setelah memastikan bahwa mereka semua sudah mati, aku kembali ke kudaku di mana Aya sudah duduk.

 

"Itu sangat membantu."

 

"Sama-sama."

 

Sambil memegang tangan kecilnya, aku sekali lagi menaiki kuda.

 

Karena ledakan keras tadi, keheningan hutan terasa lebih menakutkan sekarang.

 

"Kalau begitu, ayo cepat dan kita pergi lagi."

 

Seolah sedang menungguku, Feirona mulai bergerak dengan kudanya lagi. aku dan Nona Francesca menggerakkan kuda-kuda kami untuk mengikutinya juga.

 

Dengan harapanku, kita masih akan membutuhkan 2 hari lagi. Masih ada jalan panjang sebelum kita meninggalkan hutan ini. aku menghela nafas.

 

"Apa kamu baik baik saja?"

 

Aya bertanya kepadaku dari belakang sambil dia sedikit lebih kuat memelukku di pinggangku. Sangat menyenangkan untuk menjadi sedekat ini dengan seorang gadis tetapi jika aku diizinkan untuk mengatakan sesuatu yang tidak romantis, ini membuat menunggang kuda lebih sulit jadi tolong jangan lakukan itu.

 

Dia tampaknya mengatakan sesuatu tetapi tenggelam oleh suara kuda yang berlari dan angin yang bertiup. Ketika aku hendak bertanya lagi padanya, Feirona mendekati kami dengan menunggang kudanya.

 

"Apakah sesuatu terjadi?"(renji)

 

"Ada sesuatu di sana—"

 

dia menghentikan kudanya dan turun.

 

Kemudian, dia berlutut ke tanah dan menelusuri tanah dengan jarinya. Melihat dari dekat, aku menyadari bahwa itu sebenarnya langkah kaki. Sungguh menakjubkan bagaimana dia memperhatikan itu.

 

walaupun aku telah belajar bagaimana berjalan melalui hutan entah bagaimana, tapi kurasa aku masih tidak bisa dibandingkan dengan Elf, kurasa. Dan untuk menyadari ini dari atas kuda, itu sangat hebat.

 

aku juga turun dan mengkonfirmasi langkah kaki. Itu bukan langkah kaki normal. Itu bukan sepatu, tetapi seperti jari panjang ramping. Seperti tulang jari kaki.

 

"Sebuah tengkorak?"

 

"Mungkin. Dan itu juga besar."

 

dilihat dari jejaknya setidaknya tiga kali lebih besar dariku. Itu haruslah sekelas Ogre atau mungkin jenis chimera. kamu tidak bisa menebak dengan tepat apa jenisnya hanya dari jejak kaki, tetapi sudah pasti ada monster yang jauh lebih kuat.

 

"Apakah sesuatu terjadi, Feirona-san, Renji-sama?"

 

"Ya sedikit. Mururu, kau mencium bau aneh?"

 

"Tidak ada yang berbeda. Seluruh hutan memiliki bau busuk. "

 

Dia meringis ketika menjawab itu.

 

Dalam situasi seperti itu, peningkatan kemampuan mencium beastmen berguna di sini tapi hutan ini merupakan pengecualian untuk itu.

 

"Apakah monster yang merepotkan muncul mungkin?" (Aya)

 

"Itu adalah tengkorak. Mungkin tipe Ogre atau chimera ……."

 

"seperti kata souichi, apakah itu karakter bos?"

 

"itu kata yang nostalgia. Tapi ya, itu sesuatu seperti itu. "

 

dulu kami selalu dipanggil monster. mengingat itu akupun merasakan nostalgia lagi. kami menganggap dunia ini seperti permainan pada awalnya. di dunia lain. dunia fantasi. kami sangat bersemangat hanya dendan dunia dimana pedang dan magic didalamnya. sangat bersemangat sampai kami lupa kalau pedang dapat mengambil nyawa dan kami selalu di dekat kematian.

 

pada waktu yang sama, rasa gugupku hilang perlahan.

 

setelah 3 tahun aku merasa aku telah berubah. membunuh atau dibunuh. walaupun aku sedang melakukan petualangan yang tidak masuk akal dari sisi orang yang hidup di dunia moderen, aku mulai tenang memikirkan petualanganku di masa lalu. aku menyadari aku sudah terbiasa dengan dunia ini juga.

 

"Bos?"

 

"artinya monster yang kuat, seperti master dari hutan ini. jika kita mengalahkannya mungkin perjalanan kita akan menjadi lebih mudah nantinya."

 

Seperti yang diharapkan, yang lainnya tahu apa arti 'karakter bos' jadi aku memberi mereka penjelasan singkat. Yah, itu tidak salah juga.

 

"Itu akan mudah selama Aya meledakkannya."

 

[Kenapa kau benar-benar bergantung pada orang lain ………… Aku juga di sini, kau tahu?]

 

"tengkorak akan terlalu sulit bagiku."

 

aku mengangkat bau dan menghela nafas. Lagipula itu tidak bisa dihindari. aku bisa menghancurkannya dengan kapak atau palu yang diciptakan oleh Ermenhilde tapi aku tidak pandai menggunakan. Bahkan tombak pun sulit diayunkan.

 

Juga, daripada pergi ke pertempuran jarak dekat dengan senjata yang tidak kamu sukai, itu jauh lebih efektif dan aman untuk hanya meledakkan target dengan serangan sihir jarak jauh.

 

ermenhilde tidak ingin memotong zombie dan tidak bisa memotong hantu. Dan tengkorak itu terlalu berat untukku. aku kira dia pasti khawatir bahwa dia tidak banyak berguna selama seluruh perjalanan ini sampai sekarang.

 

Padahal menurutku itulah cara kerja, untuk memiliki orang yang tepat di pekerjaan yang tepat. Tidak perlu bagiku untuk bisa melakukan semuanya. Feirona mengurus arah perjalanan melalui hutan, penjagaan garis depan diserahkan kepada Mururu dan hantu diurus oleh Aya dan Ms Francesca. Karena akan menjadi buruk jika aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya bergerak untuk memastikan semua orang dapat melakukan yang terbaik dengan kemampuan mereka. Itu juga pekerjaan penting dalam sebuah tim.

 

"Fufu, tidak apa-apa. aku juga menjadi jauh lebih kuat daripada setahun yang lalu. "

 

Aya mengatakan itu dan membusungkan dadanya dengan bangga di atas kuda. sungguh bisa diandalkan.

 

jika kamu menjadi terlalu kuat, aku mungkin akan mulai memintamu untuk melindungiku jadi cobalah untuk tidak menjadi terlalu kuat, oke?

 

Meskipun dia sudah jauh lebih kuat dariku setahun yang lalu, seberapa kuat dia sekarang? aku pikir cepat atau lambat dia benar-benar akan menjadi cukup kuat untuk mengalahkan Dewa iblis sendirian dalam pertempuran sihir.

 

"Itu bagus sekali." (Renji)

 

"Kami juga memiliki Renji-sama."(fran)

 

[itu benar.]

 

"Sayangnya, aku hanya akan menghalangi kalian kali ini."

 

[…… Oi.]

 

mengeluarkan medali di dalam sakuku, aku mengelusnya dengan jariku.

 

aku memiliki keinginan untuk bertarung tetapi tidak ada seorang pun di sini yang perlu dilindungi olehku. Aya, Feirona, dan Mururu, ketiganya lebih kuat dariku. Bahkan Ms. Francesca telah menjadi petualang yang andal sekarang. Dia mungkin tidak lebih kuat dariku, tetapi dia setidaknya bisa melindungi dirinya sendiri.

 

Dalam kasus seperti itu, hanya satu dari persyaratanku yang akan dicapai. Keinginanku untuk bertarung. Itu tidak jauh berbeda dari pertarungan melawan para goblin itu. Dalam situasi seperti itu, akan sulit bagiku untuk menghadapi tengkorak. Terutama jika itu melawan tipe Ogre atau chimera.

 

Tidak bisa bertarung dengan tingkat kekuatan yang stabil adalah salah satu kelemahan terbesar cheatku. Ada saat-saat ketika tiga atau empat perjanjianku terpenuhi melawan para goblin atau orc, namun ada kalanya hanya satu dari mereka dilepaskan bahkan terhadap monster kelas bos. (TN : sebenarnya lebih enak pakai persyaratan, tapi dari judulnya ya perjanjian saja biar sama, maaf kalau saya plin plan menerjemahkan)

 

aku bahkan tidak tahu berapa kali aku menghela nafas pada fakta itu. Hari ini juga, aku menghela nafas sekali lagi. Aya menatapku dan mungkin telah memahami pikiranku, tetapi aku memutuskan untuk mengabaikannya.

 

"Yah, mari kita selesaikan ini dengan cepat. Setelah matahari terbenam, musuh akan mendapat keuntungan."

 

"Itu benar."

 

aku setuju dengan kata-kata Feirona. Akan menyusahkan untuk disergap dalam kegelapan malam.

 

Karena kompensasi / cheat dunia yang berbeda, Aya juga memiliki tubuh fisik yang lebih kuat dari biasanya tetapi sebagai penyihir dia jauh lebih lemah daripada orang seperti Souichi.

 

Akan lebih baik jika kita semua menyerang dan menyelesaikannya dengan cepat.

 

"Untuk saat ini, mari kita terus menuju ke timur. Mengikuti arah langkah kaki, tengkorak itu tampaknya juga bergerak kearah yang sama juga."

 

"Iya. Tolong beritahu jika kamu menemukannya. "

 

"Oke."

 

Tapi, yah, akan lebih baik jika kita tidak bertemu sama sekali.

 

aku ingin menghindari pertempuran yang tidak berguna. Tidak peduli seberapa kuat Aya, tidak jelas apa yang akan terjadi.

 

kamu mungkin berakhir membahayakan bukan hanya dirimu sendiri tetapi temanmu juga karena beberapa situasi yang tidak terduga. Yang paling aman adalah melarikan diri dari hutan ini tanpa pernah bertemu tengkorak itu.

 

"Aku benar-benar ingin keluar dari hutan ini." (Renji)

 

[… .Muu.]

 

"Kenapa kamu ngambek?"

 

[Selama perjalanan ini, aku sama sekali tidak melakukan apa-apa ……]

 

Tapi aku tidak terlalu keberatan. Faktanya, partnerku ini harus belajar untuk lebih bergantung pada rekan-rekannya. Ya, aku merasa dia marah karena aku terlalu terlalu banyak bergantung.

 

"Aku juga tidak keberatan."

 

Aya pasti sudah mendengarnya juga karena dia sekarang menghiburnya. Dia benar-benar imut di saat-saat seperti ini. Mungkin karena dia selalu memarahi orang lain hampir sepanjang waktu, ini berdampak lebih besar.

 

"bergantunglah padaku sedikit lagi, Eru." (Aya)

 

[tetapi tetap saja…]

 

"Tapi itu akan membuatku bahagia?"

 

aku mendengarkan percakapan mereka ketika aku mengendalikan kudaku agar tidak ketinggalan.

 

Bergantung padaku, eh?

 

Yah, tidak seperti diriku sendiri, dia sebenarnya memiliki kekuatan untuk membuat kata-kata itu sehingga tidak ada masalah. Tanpa kekuatan aku berusaha menjadi seperti itu dan itulah mengapa aku gagal berkali-kali. Hanya karena aku seorang dewasa bukan berarti aku bisa melakukan segalanya. Tapi yah, karena aku bekerja keras seperti itu, aku bisa mendapatkan kepercayaan dari teman-temanku.

 

kamu benar-benar tidak tahu bagaimana tindakanmu dapat menyebabkan hasil apa pun di dunia ini.

 

[…….. Aku tahu..]

 

Suara yang menjawab Aya tampak agak bangga.

 

[Itu sebabnya aku ingin diandalkan juga oleh Renji.]

 

——- bagaimana aku harus menjawabnya?

 

Bagaimana aku harus menjawab kata-kata itu? Apa arti sebenarnya di balik kata-kata Ermenhilde? Memikirkan semua itu, aku menggelengkan kepala.

 

"Aku benar-benar bergantung padamu, rekanku."

 

[Aku ingin diandalkan seperti senjata, rekanku.]

 

Itu tidak mungkin.

 

Lagipula kamu adalah temanku yang paling aku percayai.

 

Kakaka, ketika aku tertawa seperti itu, Ms Francesca dan Mururu berbalik untuk melihat ke arahku. Karena mereka tidak dapat mendengar suara Ermenhilde, mereka pasti terkejut melihatku tertawa begitu tiba-tiba.

 

Ini juga agak merepotkan. Mungkin nanti, aku harus membiarkan mereka mendengar suara Ermenhilde juga. Ya, itu tergantung pada kenyamananku sendiri. Ini hanya diizinkan untuk teman-teman terdekatku. Itu normal untuk berpikir seperti itu kan?

 

 

(TN : saya tidak tahu ini gambar yang benar atau tidak)

 


 

 

 

Ini Update terakhir untuk PPDDTP hari ini deh, saya lelah .... aw... maaf..


Genre

Tags

#
MasariuMan
Seorang yang menjadikan menerjemahkan sebagai hobi. Saya selalu berpikir agar orang lain juga bisa membaca apa yang saya baca, terutama yang tidak mengerti bahasanya. Doakan saya agar selalu sehat dan memiliki banyak waktu untuk menerjemahkan agar kalian juga dapat membaca tanpa terputus. aamiin ...
#
Komentar Tanpa Login ?
Untuk berkomentar tanpa login, silahkan masukkan nama anda pada "ATAU DAFTAR DISQUS" dan centang/ceklist () pilihan "Komentar sebagai tamu" (pilihan centang akan tampil setelah memasukkan nama). Saling bertukar pikiran sangat disambut disini, saya yakin kalian dewasa jadi mohon jangan berantem ya.