hari ini sangat melelahkan ~~ dan siap siap chapter ini dipenuhi gula by ruti !!! kasihan ruti, anak polos yang tidak tau apapun, btw GIDEON IS BEST BRO..
(●>ω<●) (●>ω<●) (●>ω<●)
Chapter 27 : Pahlawan dan badai dimasa lalu
Penerjemah : MasariuMan
Hari itu adalah hari penuh badai.
Sangat jarang untuk badai mendatangi desa.
karena itu, banyak rumah yang tidak begitu kuat menghadapi badai dan kami semua berkumpul di rumah kepala desa yang berfungsi sebagai tempat bertemu untuk mengungsi.
angin meraung keras diluar. aku dapat mendengar suara sesuatu yang terbang diluar sana. terdapat petir yang dasyat juga dan anak-anak disekitar kami yang dievakuasi bersama teriak ketakutan.
pada saat itu, aku berurum 8 tahun. adikku ruti berumur 6 tahun.
dikarenakan kondisi spesial dari perlindungan ilahi kami, kami berdua lebih kalem daripada anak-anak di usia kami pada umumnya.
"emaaaaaaaaaakkkkk!!"(T/N : maaf saya mau pake ibuuu, tapi ntah kenapa otak dan tangan saya auto nulis ini bahahahaha)
tidak begitu jauh, duduklah seorang anak perempuan seumuran dengan ruti menangis kepada ibunya. "kamu sudah 6 tahun!" ibunya agak risih dengan tatapan sekitarnya tapi dia tetap mengelus dengan lembut dikepala anak yang menempel di tangannya.
"..."
Ruti melihat dengan pandangannya seperti biasa ... orang-orang disekitar mengatakan pandangannya sangat dingin tetapi itu tidaklah benar, emosinya hanya sangat susah untuk dimengerti ... dia menatap dengan saksama kejadian itu.
aku juga melihat sekitar dan melihat banyak anak juga memegang tangan orang tuanya atau saudaranya.
semuanya sedang takut.
"Ruti."
"ada apa?"
"apakah kamu tidak takut?"
"... kepada angin ? petir ? atau kepada bangunan yang bisa saja hancur dan menghancurkan semua orang?"
dia dengan cuek bertanya untuk memastikan apa yang aku maksudkan dengan ketenangan dan mata yang indah dan aku dengan pelan mengelus kepalanya.
"daripada semua itu, apakah kamu tidak takut pada situasi sekarang?"
"tidak, tidak sama sekali, aku tidak takut apapun."
"aku tidak takut apapun." ruti pernah mengatakan hal yang sama ketika berkelahi dengan pembuli berumur 13 tahun.
walaupun dia memiliki perlindungan ilahi dari pahlawan, ritu, seorang anak dengan level 1 perlindungna ilahi dan tidak memiliki perlengkapan atau pengalaman berkelahi, tetap saja mengalami kesulitan ketika melawan bos si pembuli yang memiliki level 3 perlindungan ilahi dari warrior(pejuang), yang memiliki tangan yang kuat hanya dengan senjata club(T/N : senjata club itu sepert pemukul baseball tapi berduri, bisa dicek digoogle), memiliki baju yang tipis sebagai armor dan memakai perisai kayu tua, jadi dia dikalahkan dengan club dan pulang dalam kondisi kalah.
walaupun ruti memiliki kekebalan sempurna untuk rasa takut sejak lahir dan dia hanya berkata yang dia pikirkan.
... tentu saja, setelah itu aku membuat ketua pembuli itu merasakan rasa sakit yang sama ... yaa, sekitar 1,5 kali ... tidak, 2 kali lipat rasa sakit, yup, kira kira seperti itulah sehingga dia meminta maaf langsung dihadapan ruti.
berkat itu, aku dianggap sebagai ketua pembili setelah itu. itu sangat merepotkan jadi aku memerintahkan anak 11 tahunt dengan perlindungan ilahi cavalier untuk mengembalikan situasi ke situasi semula.(T/N:cavalier itu seperti penunggang kuda)
setelah itu, mantan ketua pembuli tersebut tidak pernah lagi melakukan kekerasan. dia menikmati kekerasan bukan karena perlindungan ilahinya akan tetapi dia tidak pernah merasakan kekalahan dalam berkelahi.
"tidak ada yang ruti takutkan huh ?"
"onii-chan bukannya lebih tahu?"
"yup."
ruti memiringkan kepalanya karena dia tidak mengerti maksud dariku.
"sebenarnya."
"?"
"aku takut."
"benarkah?"
"ya, apakah kamu kaget?"
ruti menunjunkkan ekpresi yang kebingungan.
dia tidak memiliki kekebalan terhadap kebingungan pada waktu itu. makanya kupikir dia akan terkejut.
"aku tidak kaget."
"begitu, kamu tidak terkejut huh?"
"yup."
"kalau begitu, mari kita kembali ke topik. aku ketakutan ... maukah kamu memegang tanganku?"
"aku ?"
"ya, tangan ruti."
"baiklah."
aku memegang tangan ruti.
terlepas dari pengaruh perlindungan ilahi nya kepada tubuhnya, itu adalah tangan dari seorang gadis kecil.
"apakah kamu tidak takut lagi?"
"yup, aku tidak lagi takut."
"baguslah."
ruti tersenyum lembut. yang lain ... hanya ibu dan ayah akan mengerti imut dan kelucuan dari senyuman itu. sangat disayangkan.
maka dari itu aku mengambil senyum itu untuk diriku sendiri. sampai pada hari dimana ruti menemui seseorang yang dapat mengerti akan senyum itu.
"maaf, aku berbohong ketika aku berkata aku takut."
"bohong ?"
"aku sebenarnya tidak takut."
"begitu."
ruti memiringkan kepalanya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi.
"aku hanya ingin memegang tangan ruti."
"tanganku?"
"apakah kamu tidak menyukainya?"
"bukannya aku tidak menyukainya, tapi mengapa?"
"tidak ada alasan untuk itu."
"tidak ada?"
"yep, terkadang aku ingin memegang tangan ruti tanpa alasan apapun."
"tindakan tanpa alasan."
"yup, aku mmegang tangan ruti tanpa alasan. maka dari itu, jika kamu memiliki waktu untuk memegang tanganku tanpa alasan, kamu dapat melakukannya juga."
"begitu ..."
ruti melihat kearah tanganku yang terhubung dengan tangannya.
"onii-chan."
"hm?"
"aku mencintai onii-chan."
itu sangat langka.
mungkin itu pertama kalinya ruti mengekpresikan kata kasih sayang kepada siapapun.
"terima kasih, aku senang."
"mengapa?"
"eh?"
"aku adalah orang yang mengatakan aku mencintaimu? mengapa onii-chan berterima kasih padaku?"
aku dengan lembut mengelus rambut ruti.
rambut biru mencoloknya mencerminkan cahaya lilin ketika aku mengelusnya.
"ruti, aku juga menyayangimu."
"Mm."
aku mengulang kalimat itu tidak tau beberapa kali.
faktanya, adikku ini sangat imut dan lucu.
"ruti tersenyum ketika aku mengatakan kata itu."
ruti terlihat kaget sambil memegang mukanya yang imut dan lucu.
sikap itu juga imut dan lucu dan aku pun tersenyum lembut.
"tersenyum berarti bahagia kan?"
"mungkin saja."
"dengan kata lain, aku juga sama, aku merasa bahagia ketika ruti berkata kamu mencintaiku. aku tersenyum sekarang, kan ?"
"yup."
"karena itu, terima kasih."
Ruti merenung memikirkan arti dari kata-kata itu untuk memahaminya.
"ok."
"kamu paham sekarang?"
"onii-chan, bolehkan aku melakukan sesuatu yang tidak beralasan juga?"
"tentu saja."
ruti melepaskan tanganku.
eh ? dia tidak menyukainya ?
tapi ruti bergerak kebelakangku dan memeluk kepalaku seperti menempel kepadaku.
"ini lebih baik ... apakah tidak apa apa?"
"tentu saja, kamu dapat melakukan ini kapanpun."
"begitu..."
dia memperkencang pelukannya. aku dapat merasakan kehangatan tubuhnya dari belakangku.
"onii-chan."
"ada apa?"
aku melihat kebelakang dan melihat ke wajah ruti.
"terima kasih."
ruti menunjukkan sebuah 'muka penuh senyuman' yang hanya aku yang dapat mengerti.
untuk orang yang mengerti senyuman itu, itu adalah senyuman yang imut dan lucu yang tentu saja akan membuat orang akan jatuh cinta.
orang yang dapat menikahi ruti sangat beruntung. aku mulai merasa iri.
"onii-chan, apakah kamu akan selalu bersamaku?"
" ... maaf, aku tidak dapat melakukan itu."
"begitu..."
setelah badai ini pergi. aku akan pergi ke kota Andaru dimana knight(ksatria) yang merekrutku menungguku disana.
sejauh yang kutahu, monster disekitar desa ini tidak begitu bagus untuk perkembangan perlindungan ilahi. walaupun aku berburu monster dari umur 6 tahun, levelku hana naik dari level 31 ke 33. seekor owlbear(beruang burung hantu) sangat lemah.
untuk persiapan perjalananku dengan ruti, aku harus menjadi kuat sejauh yang kubisa.
aku tidak tahu sampai aku bisa bertarung disampingnya tapi ... sampai saat ruti dikelilingi oleh banyak rekan seperjalanannya. walaupun musuhnya sekuat iblis, aku harus bisa melawannya.
"tapi, jika ruti memiliki sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan, kamu dapat memanggilku kapanku, aku akan melakukannya untukmu."
"aku tau itu."
"benarkah ?"
"onii-chan mengatakan itu berkali-kali sampai tidak terhitung berapa kali onii-chan telah mengatakan itu."
"pada dasarnya aku akan sedih jika kamu melupakanku?"
telinga kecil ditekan dibelakangku dan ruti tetap diam.
"aku akan kembali ketika aku memiliki waktu istirahat. oleh-oleh apa yang kamu inginkan?"
"susu madu."
ruti yang bersandar dibelakangku mengatakan itu.
☆☆
perjalanan untuk raja iblis dan kehidupan santai di perbatasan bernama zoltan.
aku percaya bahwa kami tidak akan pernah bertemu lagi. Tapi,
☆☆
"apakah kamu mencari gideon?"
seorang pemuda dengan rambut hitam dan kulit gelap yang bertanya bernama Danan.
Danan tidak pernah memiliki bakat untuk melacak dan selalu bingung mau mulai darimana tanpa mendapatkan petunjuk jadi dia minum di sebuah kedai minuman di kota gideon meninggalkan mereka. dia tidak dapat menemukan informasi tentang gideon dimanapun dia mencarinya.
"apa?"
Danan hanyak sedang mabuk jadi dia menatap kepada pemuda. sebenarnya, dia tidak bermaksud untuk menatapnya tapi skill 「Eyes of Intimidation」 danan selalu secara spontan aktif. atau dengan kata lain, tanpa kesadaran untuk menahannya, 「Eyes of Intimidation」 nya akan selalu aktif kapanpun.
akan tetapi, pemuda itu tetap tenang.
"kamu kuat!"
"aku tidak dapat dibandingkan denganmu tapi pedangku dapat sedikit membantu"
"Hooooh."
"daripada itu, kamu mencari gideon kan?"
"ada apa dengan itu, kamu tau dimana gideon sekarang?"
"tidak tidak, aku tidak tau dimana. aku hanya ingin menemukan gideon juga."
"apa?"
Dana bangun dari ketidaksadarannya.
dia dengan enteng memukul dan menatap ke pemuda yang sudah siap untuk berkelahi.
"bukankah harusnya kita mencarinya bersama ? aku percaya itu lebih efektif dan lebih baik apabila 2 orang mencari bersama."
pemuda itupun tersenyum ringan.