Apakah kalian mengetahui bahwa saya adalah seorang pria ?
◕‿◕ ◕‿◕ ◕‿◕
Chapter 25 : Perjalanan Ke Kerajaan (2)
Penerjemah : MasariuMan
Di depanku, ekor putih yang berbulu bergoyang.
Mururu sedang duduk di kursi tanpa menggunakan jubah jadi kakinya sehatnya, pantatnya yang ditutupi dengan celana pendek yang seperti celana panjang dan ekor yang keluar dari celana benar-benar menggoda mata.
Di depan Mururu adalah meja resepsionis guild. Dia harus khawatir dengan permintaan yang dipasang akan diterima atau tidak.
"Kamu harus tenang sedikit." (Renji)
"Susah untuk tenang."
[Dia seperti anak kecil.]
yeah. aku setuju dengan Ermenhilde.
aku mengajukan permintaan atas namaku tetapi mungkin hanya aku, Mururu dan Faylona yang akan pergi ke ibukota. Lagipula Nona Francesca adalah seorang murid dan aku tidak bisa membuat putri bangsawan bergegas menuju ibu kota.
Kami hanya bertiga tetapi karena ini menyangkut Dewa Roh, kami harus bergegas.
Setidaknya itulah yang diputuskan Faylona. Saat ini, dia sedang berbelanja dengan Nona Francesca untuk mempersiapkan perjalanan.
Kami mencoba mengajukan permintaan di guild berharap untuk mendapatkan magician untuk bergabung dengan kami, tetapi yah, aku ragu ada orang yang mau.
Tidak peduli seberapa baik namaku tersebar, tidak akan ada orang yang akan mengambil bagian dalam pengawalan ke ibu kota dengan gratis. Pada saat-saat seperti ini, hal-hal praktis seperti uang lebih penting daripada sesuatu seperti gelar Godslayer atau Hero.
Ada batasan untuk berapa banyak uang yang aku dan Faylona miliki. bahkan jika itu adalah permintaan dari Dewa Roh, seseorang tidak akan siap untuk menghabiskan seluruh tabungannya untuk Mururu yang hanya seorang baru dikenal. Bahkan setelah permintaan ini selesai, fakta bahwa Mururu tidak punya uang tidak akan berubah. Karena tidak ada hadiah, itu hanya akan menciptakan masalah bagi kehidupannya nanti.
"Aku harap kita bisa mendapatkan beberapa orang."
"Yah begitulah."
sambil berkata demikian, aku menjentikkan Ermenhilde dengan jariku.
Ermenhilde terbang ke udara menimbulkan suara kering dan ketika aku menangkapnya — itu adalah Ekor. sudah kuduga.
Dari suara itu, Mururu berbalik ke arahku. Telinga serigalanya yang berkedut tampak sangat imut.
"Apa yang kamu lakukan?"
"gacha keberuntungan."(T/N : yah uji keberuntungan sih tapi lebih tepatnya ke gacha pake koin)
"begitu... kuharap kamu mendapatkan hasil yang baik. "
dia tersenyum seperti anak yang tidak bersalah. berbeda dari Ermenhilde, aku sekali lagi merasa bahwa dia benar-benar seorang anak kecil. Setelah menunjukkan padaku senyum itu, dia sekali lagi berbalik ke arah konter.
Ekor putihnya mendorong jubahnya dan memperlihatkan kakinya yang indah tersembunyi di bawahnya.
Sambil menghela nafas, aku mengalihkan pandangan ke arah memo dari kumpulan permintaan untuk mengalahkan sesuatu. aku hanya melihat-lihat untuk menghabiskan waktu tetapi kupikir mungkin aku harus menerima satu mengingat dompetku semakin kosong. Aku juga ingin tahu seberapa hebat Mururu dalam bertarung. Untuk beastwoman yang bepergian sendirian, dia harusnya cukup hebat.
Dunia ini cukup nyaman hanya pada saat seperti itu. kamu bisa mendapat penghasilan cukup banyak hanya dengan berburu monster. Semakin kuat monster, semakin besar hadiahnya. Dan itu tidak memakan banyak waktu juga.
"Yah, meskipun begitu, jangan terlalu berharap ya."
"Tapi aku mau."
mungkin ini adalah pertama kalinya dia bepergian seperti ini. Setelah aku mentraktirnya makan, dia kemana-mana dengan rasa ingin tahu. Bagaimanapun, semuanya baru baginya di sini. aku bisa tahu dari mengamatinya.
beastmen - Serigala-serigala seperti Mururu, ada juga yang lain dengan karakteristik harimau, beruang, atau kelinci juga. Mereka bukan satu spesies tunggal seperti Manusia. Mereka terkumpul beragam jenis spesies.
Perbedaan terbesar antara Beastmen dan setengah manusia atau manusia adalah bahwa mereka tidak memakai uang. Mereka bergantung pada barter sebagai gantinya. Itulah sebabnya gadis ini tidak panik atau marah bahkan setelah uangnya dicuri. Bahkan sekarang, dia berpikir bahwa seseorang pasti akan membantunya.
Inilah sebabnya meskipun ada perdagangan antara Elf atau dwarf dan manusia, tidak ada banyak interaksi dengan beastmen. Aliran uang penting bagi masyarakat. Keuntungan dari setiap transaksi akan semakin memperkaya negara dan pada gilirannya akan membuat kehidupan rakyat lebih baik.
Benar, barter dan kepercayaan pada sekitarmu juga penting tetapi itu saja tidak akan membangun masyarakat.
Itu sebabnya, tidak seperti dengan setengah manusia, tidak ada banyak interaksi dengan Beastmen. Beastmen benar-benar memiliki dunianya sendiri, dengan cara mereka mandiri. Ada beberapa yang keluar karena keingintahuan mereka terhadap dunia luar atau karena pekerjaan seperti Mururu, tetapi tidak begitu banyak.
——Atau itulah yang kuketahui. Nah, pendapatku juga sudah banyak berubah di tahun sebelumnya juga. Ada beberapa Beastmen di Magic City. aku bisa melihat mereka kadang-kadang sambil berjalan di sekitar distrik. Mengikuti perkembangan zaman, mungkin ada yang lain juga di kota-kota lain dan ibukota juga.
mungkin dunia juga berubah ketika aku sudah pensiun dan pergi ke pedesaan.
[Betapa riangnya. Aku lebih khawatir tentang apa yang harus dia kirim kepada Yuuko.]
Yah itu benar.
Hubungan antara Dewi dan dewa roh itu tidak buruk pada dasarnya, tetapi juga tidak baik.
Selama perjalanan kami, pada awalnya mereka bahkan bermusuhan ........ tidak juga, tapi ada perselisihan. Ada saat-saat kami akhirnya bertarung dengan pendeta mereka dan juga terluka.
Bagi Dewa Roh itu, mengirim sesuatu ke Utano-san yang merupakan utusan Dewi itu aneh. Ya, itu pasti sesuatu yang merepotkan, naluriku memberitahuku.
pada dasarnya, 'permintaan dari dewa' ini sendiri terdengar mencurigakan. Pertama kali kita mendapat 'permintaan' dari Dewi untuk menaklukkan Dewa iblis , setelahnya pasti akan memiliki tuntutan yang lebih tidak masuk akal selama perjalanan. Bagiku, wajar saja untuk waspada.
ketika aku memikirkan hal masa lalu, pintu guild berbunyi terbuka. Nona Francesca dan Faylona kembali. guild menjadi sedikit lebih ribut karena kombinasi dari si cantik dan si ganteng masuk.
"Yo, bagaimana?"
"Untuk saat ini, aku meminta makanan selama 10 hari. semua akan disiapkan besok. "(Elf)
"Lalu, tinggal transportasi, eh?"
Makanan selama 10 hari. Bahkan jika itu hanya Daging Kering atau makanan yang bisa diawetkan seperti itu, itu akan sangat berat. Kita butuh kuda.
Dalam hal kuda, meskipun itu tergantung pada kualitas, kita akan membutuhkan koin emas daripada tembaga. (T / N: ingatkan di dunia ini Perak > emas > tembaga) Jelas tidak ada mobil di dunia ini, dan satu-satunya alat transportasi adalah kuda atau kereta kuda. Jelas harga semakin tinggi dalam kasus itu. Belum lagi kita membutuhkan setidaknya dua kuda. Dan berdasarkan kurs Magic City, dompetku akan kosong. Dompet Faylona juga akan habis dari memesan makanan.
Menghela nafas, aku berdiri. Tidak peduli berapa banyak aku mencoba menabung, itu pasti akan segera habis. aku merasa ingin menangis karena kenyataan itu.
abaikan saja ini, adalah apa yang akan dikatakan Ermenhilde tapi Penyihir Ibukota – Utano-san, setelah namanya muncul, aku juga tidak bisa berpura-pura tidak tahu. Jika aku mengabaikannya ketika aku melihat gadis kulit putih di konter, aku pasti sudah bebas tapi sekarang nama Utano-san telah muncul, aku tidak bisa ……… mungkin itulah cara kerja yang disebut ikatan . aku akhirnya merasa harus melakukan sesuatu juga.
Ya, Ermenhilde seperti biasanya, mengetahui bahwa aku tidak akan bisa meninggalkannya, tetapi masih mengatakan hal itu berarti ia benar-benar memiliki kepribadian yang buruk. Mengingat sosoknya dari belakang yang berdiri di depan konter, aku tidak bisa menahannya(TN: wusss jgn ngeres). Sebagai orang dewasa, aku tidak bisa begitu saja meninggalkan anak dalam kesulitan.
"Maaf tapi, bisakah aku memintamu untuk menyiapkan kuda juga?"
"Ya, tidak masalah."
akupun berdiri dan tatapan Mururu berbalik ke arahku.
"mau Pergi ke suatu tempat?"
"Kamu juga ikut. Apa yang akan Nona Francesca lakukan? "
"aku?"
"kami akan sedikit bekerja untuk mendapatkan uang. Mururu, aku akan mengajarimu tentang bagaimana uang bekerja. "
aku mengatakan itu, tetapi dia hanya memelintir kepalanya dengan bingung.
Merasa khawatir tentang kami nanti, aku hanya bisa menghela nafas ketika dan menjatuhkan bahuku.
akan baik-baik saja jika dia hidup di dunia beast, tetapi sekarang dia telah datang ke sini, dia harus belajar bagaimana uang bekerja jika dia akan hidup dengan manusia.
aku tidak tahu berapa banyak uang yang dicuri darinya, tetapi dia pasti mangsa yang mudah bagi para perampok.
"Dengan mencari uang, apakah kamu akan mengalahkan monster?"
"Betul. kita tidak punya banyak waktu jadi kita hanya akan menemukan mangsa mudah di tempat yang mudah. "
aku mengayunkan memo itu di tanganku.
Penaklukan monster. kita akan melawan goblin yang berada disekitar. Ini juga bisa diselesaikan dengan cepat juga. Karena kita harus pergi besok, aku tidak ingin menghadapi monster yang akan melelahkan.
Sejujurnya, aku hanya ingin bergantung pada pengumpulan ramuan tetapi mempertimbangkan kepribadian Mururu, itu akan sulit. Gadis ini benar-benar benci menunggu.
"Uang?" (Mururu)
"Ya itu betul. Di dunia manusia, kamu tidak bisa dipanggil dewasa sampai kamu bisa mendapatkan penghasilan sendiri. "(Renji)
"…….begitu....."
"Itu menyakitkan bagi telingaku."(fran)
[Menjadi setengah manusia sebenarnya mungkin lebih baik dalam kasus seperti itu.]
Ermenhilde mengatakan itu tetapi tetapi aku juga aku berpikir seperti itu. Aneh rasanya karena aku yang mengatakan itu, tetapi itu juga menyakitkan bagi telingaku.
Mururu membuat ekspresi terkejut dan Miss Francesca membuat wajah masam.
hanya untuk mururu, kupikir Nona Francesca akan dapat mencari uang sendiri. Yah, perburuan goblin pertamanya mungkin menjadi trauma baginya. Dia hampir mati setelah berburu sendirian, dia pasti ingat itu.
"Serahkan kudanya padaku."
"Ya. Untuk saat ini, mari kita dapatkan setidaknya biaya penginapan untuk Mururu. "
Saat ini, dia tidak punya pilihan untuk tinggal bersamaku atau menghabiskan malam dengan elf di hutan.
aku sih tidak apa-apa, tetapi elf biasanya tidak terlalu menyambut ras lain. Faylona bahkan bisa disebut kasus yang tidak biasa. sambil berfikir, aku memberikan dompetku ke Faylona. Aah ntah berapa kira-kira biayanya. Tidak peduli berapa banyak yang kuhasilkan setelah datang ke sini, aku ragu itu akan cukup untuk membeli beberapa kuda.
"Ayo, ayo pergi."
"Un, SIAP."
"YES."
Sepertinya, Nona Francesca juga ikut dengan kami.
Akan lebih mudah kalau ada magician jadi terus terang aku lega.
[Seperti yang diharapkan, lebih mudah hidup bersama orang-orang.]
aku sedikit terkejut dari perkataan itu.
Jarang bagi Ermenhilde untuk mengatakan sesuatu seperti itu.
[dengan ini, Renji akan melakukan permintaan penaklukan monster karena pengaruh orang-orang.]
"Tolong berhenti bicara seolah itu hal yang baik. Aku tidak suka pertempuran atau penaklukan monster."
hal itu berbahaya, itu bisa menyakitkanmu terluka dan bahkan mungkin mati. Dan itu sama untuk teman-temanku juga.
Itu sebabnya aku ingin hidup dengan hati-hati sambil mengumpulkan tanaman obat saja. Tapi dunia ini kejam, sebelum aku sadar aku akan melakukan permintaan penaklukan monster.
Berburu Orc hitam dengan Nona Francesca, Ogre hitam dan para pasukan goblin. Dan iblis itu juga. aku bekerja terlalu banyak baru-baru ini. Tepat ketika aku berpikir aku akhirnya bisa santai, kali ini aku harus mengantar gadis kulit putih ini ke ibukota. Karena penyihir ibu kota — Utano-san terlibat, aku akan merasa tidak enak meninggalkannya.
"ada apa?"
"Teman mengobrolku mengatakan sesuatu yang aneh."
Ketika aku menjawab Mururu yang mendatangiku dan bertanya apa yang terjadi, dia membuat wajah bingung dan menatapku.
Yah, itu reaksi normal mengingat dia tidak bisa mendengar Ermenhilde. Mungkin karena Nona Francesca ingat bagaimana dia dulu, dia mulai tertawa.
"Renji, kamu aneh."
"banyak yang berkata begitu padaku."
[…… ..dan setiap kali kamu dibilang aneh, apa tidak apa-apa seperti itu?]
Yah tidak terlalu tapi lebih baik daripada diandalkan sebagai Pahlawan.
Bahkan jika kamu mengharapkan sesuatu yang heroik dariku, aku memiliki sedikit hal yang bisa kulakukan. Aku bisa bertarung. Itu juga, hanya sedikit lebih kuat dari petualang normal.
.
.
.
.
Bersama dengan Miss Francesca dan Mururu, aku meninggalkan distrik. tidak perlu mencari goblin. Mereka akan muncul sendiri selama kamu pergi agak jauh dari jalan raya dan ke padang rumput.
Biasanya begitu. Hari ini, agak sedikit berbeda. Keberadaan Mururu mengurangi kesulitan pencarian goblin.
"diSana. "
"Luar biasa, Mururu-chan."
"... hanya segini saja, bahkan anak kecil di desa bisa melakukannya."
Dia mengatakan itu, tetapi dia pasti senang dipuji karena ekornya bergoyang dengan penuh semangat di bawah jubahnya.
aku melihat ke mana Mururu tunjuk, aku bisa mengkonfirmasi 3 goblin dengan penglihatanku. Mururu menemukan mereka dengan mudah karena indra penciumannya. Bisa dikatakan sebagai salah satu kemampuan spesial Beastmen.
Kemampuan fisik Beastmen melebihi kita manusia atau kemampuan setengah-manusia.termasuk juga ketajaman dari 5 indera. Kekuatan lengan mereka, kekuatan kaki dll juga dalam level yang berbeda. Dan mereka seperti itu sejak mereka masih anak-anak juga. Seorang beastman dewasa berada di level yang sama sekali berbeda. Di sisi lain, mereka tidak bisa menggunakan sihir apa pun. Bukannya mereka tidak memiliki energi magis, tapi tetap saja mereka bahkan tidak bisa menggunakan sihir roh. Satu teori menunjukkan bahwa mereka menggunakan semua energi magis mereka dalam meningkatkan kemampuan fisik mereka, itulah sebabnya mereka begitu kuat secara fisik.
Sementara berjongkok dan bersembunyi di antara rumput setinggi pinggang, aku kagum dengan keterampilan fisik mereka.
"Meskipun kamu memiliki tubuh yang kecil, kamu benar-benar wanita beastwoman." (Renji)
"Aku bahkan sudah menyelesaikan upacara untuk menjadi dewasa."
dia membusungkan dadanya dengan sedikit bangga. Begitu kekanak-kanakan. dia terlihat sangat lucu. Kenapa aku merasa sangat senang melihatnya?
Tidak seperti Demi-human, beastmen memiliki rentang hidup yang mirip dengan manusia. dilihat dari penampilannya, dia harusnya berusia sekitar 14 tahun. Sekarang aku memikirkannya, Souichi dan yang lainnya juga berusia sekitar ini ketika kami dipanggil kedunia ini.
"Mururu-chan sudah diperlakukan sebagai orang dewasa di antara para Beastmen?"
"Betul. Upacara kedewasaan untuk beastmen tidak dilakukan berdasarkan usia tetapi oleh kekuatan fisik. Menang melawan monster tertentu, mengumpulkan bahan, dengan melakukan hal-hal seperti itu kamu harus mendapatkan persetujuan dari rekan-rekanm untuk diterima sebagai orang dewasa. "
Upacara kedewasaan. upacara itu tidak berdasarkan usia seperti dengan manusia. berbeda dengan setiap spesies tetapi yang paling utama pasti mengalahkan monster sendirian. Mereka yang tidak cocok untuk bertempur hanya mengumpulkan beberapa material tertentu saja. Monster yang terlibat dalam penaklukan semacam itu biasanya adalah goblin atau Orc sehingga Mururu harusnya terbiasa bertarung sendirian melawan monster pada level itu.
Saat aku menjelaskan itu, keduanya menatapku dengan terkejut.
"Kamu tahu banyak ya."
"Aku juga sudah melalui upacara itu. Yah, dalam kasus kami, itu bukan untuk diakui sebagai Orang Dewasa tetapi untuk diakui sebagai teman. "
lebih tepatnya kami diseret untuk melakukannya.
Di benua Elfreim, untuk mendapatkan kepercayaan mereka, kami diminta untuk memburu monster yang dikatakan sebagai penguasa satu bagian dari hutan. Seperti yang diharapkan, aku tidak melakukannya sendirian tetapi dengan Souichi dan yang lainnya.
Kemudian kami diberitahu bahwa biasanya kamu tidak menghadapi monster kelas bos seperti itu tetapi hanya bertarung dengan goblin biasa. Pada dasarnya, daripada upacara, kami hanya digunakan untuk menyingkirkan masalah mereka.
"benarkah?"
"Aku mungkin tidak terlihat seperti itu tetapi aku telah menjalani HARD .... hidup sulit." (T/N: maksud di huruf besar itu si renji mengatakan dengan bahasa inggris kemudian digantinya dengan bahasa jeoang karena dia sadar mereka tidak akan paham.)
[haa~~ .....]
Entah kenapa, Ermenhilde menghela nafas lelah. Yah, aku benar-benar melewati hidup yang sulit. Dari pegawai biasa hingga menyelamatkan dunia.
Jika aku terus berpikir ke arah itu aku akan depresi lagi jadi aku menghela nafas dan melihat ke arah para goblin yang belum menyadari keberadaan kami.
"Apakah kamu akan tidak apa-apa melawan Goblin?"(renji)
"Ya, tidak masalah. Aku bisa melawan lebih banyak lagi …… bahkan lima dari mereka dengan mudah. "(Mururu)
"bagus."
Dia pasti menyadari apa yang ingin kukatakan sejak suasananya berubah.
Tubuh kecilnya yang terbungkus jubah terasa seperti semakin besar. Matanya yang ceroboh dan tampak lembut tiba-tiba berubah berbahaya dan bersinar. Kakinya tertutup bulu putih sepenuhnya. Mungkin, lengannya di bawah jubah itu sama.
posisi bertarung. Aku melihat ke arah goblin lagi, sepertinya mereka masih belum menyadari kami tetapi mereka melihat kesekitar mungkin karena merasakan kehadiran yang kuat di sekitarnya.
Miss Francesca juga terkejut dengan perubahan mendadak Mururu. Aku ingin tahu apakah mereka mengajarkan ekologi para beastmen di Akademi Sihir? Bahkan jika mereka melakukannya, masih tidak akan ada magician yang tidak akan tertarik untuk melihat langsung ini.
"Bisakah aku memburu mereka sekarang?" (Mururu)
"Itu pekerjaannya."
"Oke."
Menjawab dengan ringan seperti itu, dia berlari dengan kecepatan luar biasa menuju para goblin.
[Apakah dia baik-baik saja?]
Nah, ntahlah. aku menerima permintaan ini untuk memeriksanya juga. Kami akan melakukan perjalanan bersama, aku perlu tahu seberapa bagus dia bisa bertarung, hal-hal apa yang bisa dia lakukan.
Setelah melihatnya menikmati pertarungannya, giliran Nona Francesca berikutnya.
"Apakah ini pertama kalinya kamu melihat Beastwoman?"
"y, ya ... awalnya aku pikir mereka tidak akan jauh berbeda dari manusia."
"Mereka hanya terlihat mirip. Kecuali untuk telinga dan ekornya. "
Tetapi ketika mereka memasuki pertempuran, mereka benar-benar berubah.
Dari kejauhan, aku mendengar suara * gii * menjerit.
Ketika aku menoleh untuk melihat ke sana, Mururu sudah mengalahkan salah satu goblin. yah, aku tidak bisa memastikan. Aku hanya bisa mengatakan itu karena 3 goblin yang bisa kulihat dari jauh ini telah berkurang menjadi dua.
Kemudian, bayangan putih Mururu lompat dengan ketinggian luar biasa dan menerjang ke goblin berikutnya.
goblin Yang terakhir lari dan menghilang ke rumput begitu saja. Itu mungkin ditarik dan dikalahkan oleh binatang buas bernama Mururu. Gaya bertarung itu benar-benar cocok dengan binatang buas.
Aku menghela nafas dengan semua itu dan Nona Francesca tampaknya kehilangan kata-kata.
"Luar biasa."
Saya hanya bisa mengatakan itu.
Terus terang, dia mungkin lebih kuat dariku di usia yang begitu muda. aku merasa seperti kehilangan kepercayaan diri lagi.
maupun itu grup souichi atau dia, mengapa anak-anak di sekitarku begitu kuat? Apakah aku punya posisi / status di sini?
"Dia luar biasa."(fran)
"Ya."
aku berjalan keluar dari rumput tempatku bersembunyi.
Mururu sedang menunggu di sana, tidak ternodai dengan darah, menunggu kami untuk sampai ke sana. Meskipun dia petarung jarak dekat sepertiku, seberapa hebat dia untuk dapat menghindari darah?
Kilau berbahaya di matanya sudah hilang menunjukkan bahwa dia sudah tenang sekarang. Tetapi di bawah jubah yang berkibar-kibar, lengannya tidak tipis seperti gadis normal, tetapi ditutupi dengan bulu putih murni sampai sikunya. Dan yang lebih tidak biasa adalah 4 pisau seperti cakar panjang tumbuh dari tangannya. Saat ini hanya tangan kanannya yang telah mengalami transformasi tetapi biasanya kedua tangannya harus seperti itu.
Penampilan itu jelas bukan manusia. Itu membuktikan bahwa gadis ini milik spesies yang sama sekali berbeda, Beastmen.
Nona Francesca di sampingku menelan ludahnya, tetapi ketika seseorang bahkan sedikit terbiasa melihat binatang buas, mereka akan menemukan gadis pejuang murni ini menjadi sangat indah.
Keindahan mulia dan agung yang tidak pernah dimiliki manusia. Ditambah dengan kekuatan yang dia tunjukkan tadi, itu membuatnya terlihat sangat menawan.
"Yang tersisa hanyalah ..." (renji)
Menyembunyikan emosiku, aku mengambil pisauku dari sarungnya. Membuka mulut si goblin yang dikalahkan Mururu, aku memotong salah satu taringnya dengan pisau.
"Jika kamu membawa ini kembali ke resepsi guild, kamu akan mendapat hadiah sebagai balasannya."
"Itu pekerjaan Renji?"
"Bukan hanya aku, tapi semua petualang."
sambil aku memberikan penjelasan, aku mulai melepas equip dari para goblin. Ini pekerjaan biasaku setelah setiap pertarungan. Padahal Mururu yang mengalahkan semua ini.
[…… Tidak bisakah kamu tidak bertingkah seperti bandit setidaknya kali ini?]
"dan Juga, kamu bisa menjual peralatan seperti itu untuk uang juga."
[Oi Renji? Ini pertama kalinya kamu bertarung dengan beastwoman ini. Setidaknya cobalah bertingkah seperti pahlawan untuk sekali?]
Sambil mengabaikan Ermenhilde yang terus mengatakan hal-hal seperti itu, aku melepas peralatan dari para goblin.
Jika hanya bertingkah seperti Pahlawan akan mengisi dompetku, aku tidak akan keberatan. Tapi itu tidak akan terjadi dan yang lebih penting saat ini adalah uang daripada kehormatan pahlawan. Lagipula kamu tidak bisa makan hanya dengan kehormatan …… Jika aku mengatakan sesuatu seperti “Aku Pahlawan.” Maka aku mungkin dapat makan di desa tetapi itu konyol untuk dilakukan sebagai manusia.
sangat disayangkan bahwa satu-satunya senjata yang bisa digunakan di sini adalah pedang pendek. Itu juga memiliki chip di pedangnya. aku ragu kita akan menjual mahal benda ini. aku hanya bisa menghela nafas.
"Aku mengerti."
"Aku tidak berpikir banyak petualang melakukan semua itu ……" (fran)
"Ketika kamu tidak punya uang, ini adalah sumber penghasilan utama."
[Betapa menyedihkannya dirimu ...]
Setelah itu, kami meminta Mururu mencari Goblin dan aku dan Nona Francesca juga bergabung dalam pertarungan.
sulit bagi kami untuk mengikuti kecepatan Mururu. Dia cepat dan kuat. Lebih mudah untuk bergerak terpisah darinya daripada mencoba mencocokkan dengannya. Terus terang, perbedaan kemampuan fisik kami agak terlalu banyak.
Sekali lagi membuatku sadar akan perbedaan antara manusia dan Beastmen. Mungkin, bahkan Faylona tidak akan bisa mengikutinya.
"Kita bertarung cukup banyak tapi ....... apa kamu baik-baik saja?"(fran)
"Ya, aku hampir pada batasku."(renji)
2 pedang panjang di pinggangku, 1 pedang pendek di sisi lain pinggang. Perisai besi di tangan kiriku, dan 2 battleax di punggungku. Berat totalnya mungkin sedikit lebih dari 40kg. jangankan berat, bahkan aku kesulitan menggerakkan tubuhku. Tubuhku terlatih dengan baik dari perjalanan dulu tetapi tetap saja ini menguras staminaku. Jika aku tidak memiliki Cheat yang diberikan kepadaku, aku mungkin tidak akan bisa bergerak.
Napasku menjadi kasar tetapi aku bisa melanjutkan sedikit lagi. aku benar-benar ingin kembali dengan cepat. Bagaimana sih protagonis fantasi berjalan begitu mudah dengan lebih banyak barang di tas mereka? Jika aku berharap pada dewi bahwa aku ingin menjadi seperti protagonis dari sebuah kisah fantasi, bagaimana jadinya aku?
Sambil memikirkan itu, aku mengalihkan pikiranku dari ketegangan.
[Kamu terlalu rakus.]
"paling tidak dengan semua ini dapat mengisi dompet kita."
"Daripada itu, cakarku memotong lebih baik. Bagaimana itu bahkan berguna, benda tumpul itu? "
Mururu yang mengatakan itu juga memegang tongkat besar dan pedang, yang tidak cocok dengan tubuh mungilnya, di tangannya juga.
Itu lebih sedikit dari apa yang kubawa tetapi tetap saja dia bahkan tidak merasakan berat sedikit pun dari itu. Aku merasa ingin membuatnya membawa setengah dari apa yang kubawa tetapi aku dengan cepat membuang pikiran itu. Itu akan jelek bagiku baik sebagai orang dewasa maupun sebagai pria.
"Menghasilkan uang berarti kamu harus mengumpulkan barang-barang yang bisa dijual."
"...... Aku benar-benar tidak bisa mengerti manusia."
"Aku tidak berpikir itu benar."(fran)
[Kamu salah di sini, Renji.]
Oh, diamlah. Kita harus pergi besok jadi kita harus mendapatkan sebanyak mungkin hari ini.
Kita telah memperoleh bekal, dan kita harus mendapatkan kuda juga. Tetapi ada banyak hal lain seperti tanaman obat dan obat-obatan yang dibutuhkan dalam perjalanan. Tidak ada yang namanya memiliki terlalu banyak uang.
Biasanya, aku tidak akan bekerja sekeras ini, tetapi karena kami memiliki jadwal yang ketat, aku ingin siap untuk keadaan yang tidak terduga. Belum lagi bahwa aku telah terlibat dalam banyak hal yang merepotkan akhir-akhir ini.
Memikirkan semua itu …… Aku merasa lelah lagi. Aku ingin tahu apakah aku akan bisa bergerak besok.
Setelah kembali ke Magic City, aku langsung pergi ke toko barang untuk menjual peralatan yang didapat dari goblin. Ketika aku meletakkan semua peralatan di konternya, penjaga toko berteriak kaget. yaaaa, biasanya petualang tidak datang dengan begitu banyak peralatan untuk dijual hanya dengan sekali berburu.
Meskipun itu menghasilkan uang, itu juga besar dan sulit untuk dibawa kembali ke kota. Ini juga menjadi penghalang saat bertarung dan jika kamu menjatuhkannya hanya untuk bertarung maka mengumpulkan semuanya kembali sangat merepotkan. Dan, sebagian besar peralatan tidak dapat digunakan dengan mudah karena monster tidak memelihara senjatanya. Itu sebabnya orang lebih suka berburu lebih banyak monster daripada mengumpulkan barang dari setiap monster. Kebanyakan petualang memilih cara yang lebih efisien.
Setelah itu, aku menyerahkan taring goblin di guild dan mengambil hadiah kami. Seperti yang diharapkan, dengan kami bertiga, kami telah berburu cukup banyak sehingga bayarannya cukup bagus. walaupun Biaya perjalanan masih lebih besar.
"Oh iya, Mururu, di mana kamu tidur sampai sekarang?"
"Di luar."
aku harusnya sudah mengetahuinya. Nona Francesca benar-benar terkejut, tetapi aku tidak karena sudah menduga jawaban ini.
Dia tidak punya uang dan tidak tahu bagaimana uang bekerja. Belum lagi beastmen adalah pemburu alami yang hidup di alam liar. Mereka benar-benar tidak punya masalah dengan tidur di manapun.
"ini."
aku menyerahkan sejumlah uang yang kami hasilkan dalam kantong kepada Mururu.
aku menyerahkan kepada Miss Francesca juga. Dia menolak pada awalnya tetapi ketika aku mengatakan itu baik-baik saja, dia menerimanya. Yah, dia membantu kami jadi itu normal saja.
"Ini?" (Mururu)
"Hadiah dari permintaan. Ini adalah uang yang kamu dapatkan setelah bekerja hari ini. "
Dia memandang kantong dengan tatapan ingin tahu dan memeriksa beratnya.
dia tampak sangat lucu dan walaupun itu tidak sopan, aku akhirnya tertawa.
"Jadi, kamu bisa makan selain daging kering dengan ini juga." (Renji)
"begitu... mencari uang seperti ini berguna juga untuk makanan ya?"(Mururu)
"Tidak, uang digunakan bukan hanya untuk makanan tetapi ......"
Jika aku mulai menjelaskan tentang 'belanja' padanya sekarang, aku akan benar-benar kelelahan.
Berburu goblin, mengumpulkan peralatan, menjualnya di kota ........ jujur, aku sudah sangat lelah. aku ingin kembali ke penginapan dan tidur.
Duduk di kursi kayu di guild, aku menghela nafas. Aah, aku sangat lelah.
[Kamu baru saja sadar bahwa menjelaskan semuanya itu merepotkan, bukan?]
"ayo kita bertemu dengan Faylona dan memutuskan kapan kita akan bertemu besok. aku sangat lelah."
"... Moouu."(fran)
Nona Francesca mulai menjelaskan berbagai penggunaan uang kepada Mururu.
Yah, terserahlah. Mengesampingkan hal itu, aku mulai memikirkan hal-hal lain. Aku ingin tahu apa yang sedang dilakukan Faylona saat ini. Dia menggunakan terlalu banyak waktu untuk membeli kuda saja. Apakah dia juga pergi berburu sendirian mungkin?
[Fuu, kita benar-benar banyak bekerja hari ini.]
"Tapi kau sama sekali tidak melakukan apa-apa?"
Mengambil Ermenhilde dari sakuku, aku menjentikkannya.
"Hmm."
Itu Kepala.
"Akan menyenangkan jika sesuatu yang baik terjadi."
Sambil melihat konter, aku bergumam. Tapi aku pikir itu akan sulit.
Mungkin, kita tidak akan bisa menyewa magician. Ada banyak permintaan yang lebih baik daripada yang kupasang. Seorang magician normal tidak akan menerima permintaanku.
Itu sebabnya aku memutuskan untuk tidak memikirkan hal-hal menyedihkan seperti itu.
Tapi aku lebih memikirkan perjalanan kami. Kami akan bergerak dengan kuda tetapi terus terang, menunggang kuda benar-benar menyakitkan. Bahkan walaupun aku terbiasa, sangat melelahkan untuk menempuh jarak jauh dengan kuda.
Pada dasarnya, pantatmu, atau lebih tepatnya, seluruh tubuh bagian bawahmu akan sakit. Dan jika kamu memaksanya, seluruh tubuhmu juga akan sakit.
akupun menghela nafas lagi.
Di sebelah, mantan pemula Miss Francesca sedang mengajar petualang pemula Mururu tentang penggunaan uang. Adegan itu terlihat sangat menyenangkan, itu menyembuhkanku.
"damainya."
[Tapi kamu melawan goblin beberapa jam yang lalu.]
……… Pasangan saya benar-benar kekurangan impian.