ok saya genapkan 4 ch keluar hari ini yak... saya lelah... jangan berharap saya update 4 lagi yak, hari ini spesial saja :D

oh iya, kalau ada saran untuk kata yang cocok boleh dikomen dong, terima kasih :D ...

(･ω<)☆          (･ω<)☆          (･ω<)☆

Chapter 40  : Namaku Adalah Albert

Penerjemah : MasariuMan

"Ademi, minum ini sekarang."

aku memberikan ademi, yang matanya kosong, botol kecil yang berisi obat.

"ini agak sedikit pahit."

ademi meminum isi botol itu.

matanya tiba-tiba bergetar kuat sampai bahkan putih matanya terlihat sambil dia merintih.

"Men....MENJIJIKKAN!!"

"itu sangat susah dibuat jadi aku tidak menambahkan sesuatu untuk membuatnya enak."

"ah, eh, ntah kenapa aku searang agak enakan..."

"itu menurunkan level skillmu untuk sementara, yaaah, itu mirip seperti racun. itu biasanya obat yang dibuat oleh elf liar yang dapat menekan sementara keinginan dari perlindungan ilahi. aku senang itu efektif juga pada perlindungan ilahi iblis."

"obat elf liar!? bagaimana red-san bisa tahu hal seperti itu ?"

al dan ademi sama-sama kaget.

"menahan perlindungan ilahi akan membuat gereja suci marah jadi ini rahasia diantara kita, oke?"

aku mekatakan itu sambil meletakkan jari telunjukku di bibirku dan mereka berdua mengangguk.

meski situasi kami seperti ini sekarang, anak-anak ini adalah makhluk yang tangguh karena mereka seakrang agak terlihat tertarik dan senang karena menjadi bagian dari sebuah rahasia.

"sekarang, menurut lit, dia harusnya ada disekitar sini."

investigasi yang dilakukan lit menghasilkan beberapa proses beberapa hari ini.

nampaknya, dia menemukan kolaborasi yang menakjubkan.

mereka dengan hebat menginvestigasi kalau big hawk yang mengurung ademi, kalau dia menggunakan ademi dan al untuk merencanakan sesuatu, dan bahkan tujuan utamanya.

dia pasti menemukan rekan yang hebat.

walaupun dia biilang kalau orang itu hanya petualang pengembara...

"dia mengatakan kalau dia membawa pedang dengan sarung merah"

kebanyakan penduduk dari marsh selatan berkumpul di mansion big hawk jadi area ini agak sepi.

"jika dia memintaku untuk menunggu disini, dia pasti seperti pengguna tembus pandang(tidak terlihat)."

aku tidak dapat merasakan keberadaan apapun.

aku melihat kesekitar sambil tetap waspada.

ketika pandanganku mengarah ke rumah bobrok di sebelah kananku, sesosok manusia muncul dari bayangan.

dia adanah pemuda yang tampan dengan kulit agak kehitaman.

dia memiliki pedang panjang dengan sarung merah di pinggangnya.

"kamu red-san, kan?"

"jadi kau kolaborator yang lit katanan? Byuui?"

pemuda itu menunjukkan senyum segar.

akan tetapi, red merasakan sesuatu dari pemuda itu yang membuatnya tetap waspada.

"ya, aku byuui. aku menghabiskan banyak waktu untuk membubarkan roh disekitar yang ditaburi di al-kun dan ademi-kun."

"kamu melakukan pekerjaan yang merepotkan. setelah itu, kita akan melanjutkan sesuai rencana."

"apa yang kalian katakan?"

al bertanya dengan nada tidak enak karena dia tidak mengerti apa yang byuui dan aku katakan.

"kami berbicara tentang mengalahkan big-hawk."

mata al terbuka lebar karena kaget setelah mendengarku mengatakan itu.

"maaf membuat kalian tidak mengerti semua ini, kami akan mengikutsertakan kalian juga."

mereka berdua memiliki peran yang penting dalam hal ini.

atau lebih tepatnya, tidak berlebihan untuk mengatkaan mereka akan mengalahkan big hawk.

tiba-tiba,

"red-san."

byuui memberikan peringatan pendek dan tajam.

"aku tahu, 11 orang huh?"

aku merasakan keberadaan 11 orang mendekati kami.

9 dari mereka memiliki skill bersembunyi yang baik. mereka pasti iblis penguntit.

mereka adalah iblis yang lit lawan.

"aku akan mengalahkan setengahnya."

byuui mengeluarkan pedangnya.

dia memegang pedangnya dengan tangan kirinya, merendahkan pinggangnya dan menusuk mendorong tangan kanannya kedepan dengna posisi berdiri.

itu adalah posisi yang tidak pernah kulihat sebelumnya tapi itu terasa lebih ke posisi teknik yang tidak bergantung pada skill.

aku mungkin akan bergantung padanya...tapi.

"aku akan menahan mereka disini. byuui, bawa al-kun dan ademi-kun ke tempat yang sudah kita rencanakan."

"aku sih tidak masalah tapi apa kamu yakin? kita masih tidak tau keahlian musuh kita."

"aku hanya merencanakan untuk menahan mereka. tidak ada masalah untuk itu."

"....baiklah. aku memastikan akan mengantar mereka berdua dengan selamat."

"terima kasih."

"red-san?"

"byuui akan menjelaskan apa yang harus kalian lakukan."

"ap-apa kamu akan baik-baik saja? musuh datang."

"yeah, aku akan baik-baik saja. kemenangan kita sudah ditentukan. sekarang, cepatlah pergi."

setelah memberi sinyak ke byuui dengan mataku, dia memegang kedua tangan mereka.

"re-red-san! ajarkan aku cara memakai pedang nanti ya!"

"oke, aku janji."

mereka berdua pergi dengan byuui yang membawa mereka.

meskiput begitu, keberadaan musuh masih mengarah kepadaku.

"sudah kuduga."

armornya agak berat di sisi kirinya karena dekorasinya jadi langkahnya tidak seraga, dan ada sedikit keanehan.

aku tau langkah kaki itu.

11 orang muncul dihadapanku.

"hey, albert."

"panggil aku dengan 'san', rank-D."

albert memandangku dengan pedang algojo ujung bundarnya yang dipegangnya.