maaf sya tidak konsisten antara kerajaan dan ibukota. Saya saja pusing sendiri. hehe maaaf lagi atas keditak konsistenan terjemahan saya....
(* >ω<) (* >ω<) (* >ω<)
Chapter 26 : Jalan Menuju Ibukota (3)
Penerjemah : MasariuMan
Sambil meletakkan barang bawaan kami ke punggung Kuda, aku menguap dan mataku dan Miss Francesca saling melihat. aku merasa malu dan saya mencoba menyembunyikannya dengan berkonsentrasi mengatur barang bawaan kami.
Pagi hari di awal musim gugur terasa dingin dan langit masih sedikit gelap.
"Renji-san, apakah kamu butuh bantuan?"
Ketika aku sedang bersiap di dekat gerbang kota, gadis di belakangku bertanya kepadaku.
"Tidak perlu, aku baik-baik saja. Atau lebih tepatnya, aku dan Feirona sudah cukup melakukan semua ini jadi kau bisa istirahat lebih lama lagi" (T / N: Faylona = Feirona sesuai ilustrasi resmi bahasa Inggris.)
"Tidak, aku baik-baik saja. aku sudah terbiasa bepergian sekarang. "
"Yah, aku tahu itu."
Saat menjawabnya, aku berfikir mengapa selalu berakhir seperti ini. Meskipun aku sebenarnya tahu alasannya.
Aku melihat gadis di belakangku yang berjongkok dan memasukkan barang-barang di tas; Fuyou Aya. Salah satu dari 13 Pahlawan, jenius yang dikenal sebagai [Grand Magus].
……… Kenapa dia menerima permintaan yang pada dasarnya tidak memberi imbalan?
Yah, entah bagaimana aku bisa menebak alasannya tetapi aku tidak begitu yakin. akupun ragu untuk bertanya langsung padanya juga. Karena aku tahu Aya sendiri akan kerepotan bagaimana menjawabnya jika aku menanyakan hal seperti itu padanya. Apa yang gadis Fuyou Aya harapkan dari pria bernama Yamada Renji? Baik aku maupun Aya sendiri belum menentukan jawaban untuk itu.(TN: YOURE HERE PAPA !!!PAPAAA!!)
Sungguh aneh bahwa kami masih bepergian bersama. aku memang mencoba memberitahunya bahwa Tidak akan ada hadiah, dia akan merindukan kelasnya dan bahkan ada pekerjaan membawa iblis itu ke ibukota dalam 1 minggu nanti. aku tidak berpikir dia punya waktu untuk tetap bersama kami, tapi ...
“Tetap saja, kamu ikut dengan kami?” (Renji)
"Iya."
jawaban instan. aku hanya bisa menghela nafas. Tidak ada gunanya mengatakan apa-apa lagi jadi aku menyerah saja. aku lelah. Dia tidak akan mendengarkanku bahkan jika aku memintanya sekarang. Belum lagi, aku akan memperburuk suasana hatinya juga. Jika itu terjadi, kasus yang lebih buruk, aku akan berakhir di sebuah lubang di tengah kota …… .Aku percaya dia tidak akan melakukan itu padaku, tapi karena ada banyak kasus di masa lalu dari beberapa pria yang telah menderita itu, jadi aku tidak bisa memastikan.
Aku merasa seperti Ermenhilde tertawa di dalam sakuku. Pasti imajinasiku.
“Lagipula, kamu menerima permintaan dengan Souichi dan Yayoi tapi ........ itu tidak adil. (Aya)
"Bahkan jika kamu berkata begitu padaku ..."
Mereka hanya kebetulan ada dilokasi makanya mereka juga ikut. Bukannya aku memilih kasih, jika kebetulan itu muncul aku akan menyelesaikan permintaan dengan Aya juga. Yah, memang benar aku tidak mengundangnya. Penampilan cemberutnya terlihat sangat lucu, tetapi jika aku tahu semuanya akan berakhir seperti ini, aku akan mengundangnya saat itu.
Ya, bahkan dalam kasus itu, dia mungkin akan bergabung dengan kami dengan alasan yang berbeda. jujur bahwa dia akan bersama kami akan sangat membantu. Mengesampingkan keadaanku dan Aya, kemampuannya adalah hal yang nyata. Jauh lebih besar dariku atau Nona Francesca. Bisa dibilang dia berada di level yang berbeda.
[Pada saat-saat seperti ini, kamu harus jujur, tahu?]
"Fakta bahwa aku tidak bisa jujur adalah rasa sakit yang datang dari menjadi dewasa."
"maksudmu apa?" (Aya)
Aya terkikik.
Melihat dia seperti itu, aku hanya bisa menghela nafas sambil menurunkan bahuku.
"Aku tidak ingin kamu melakukan hal-hal berbahaya dan sebagai murid aku ingin kamu belajar di sekolah, itulah yang kumaksud."
"Tidak apa-apa. Aku sebenarnya cukup pintar lho"
Mengangkat tasnya di pundaknya, dia menatapku dengan senyum tenang. Kepercayaan — aku bisa merasakan kepercayaannya padaku dari pandangannya. aku telah melihat tatapan itu berkali-kali selama perjalanan kami. Itu sebabnya aku tidak bisa menolaknya sekarang. Tetapi aku masih mempertanyakan apakah aku benar-benar memiliki kekuatan yang cukup untuk disebut layak menerima senyum itu. Aku, hanya bisa bekerja keras dan mencoba yang terbaik untuk menjawab senyumnya, kepercayaannya. Namun kesenjangan antara kekuatan kami tidak akan hilang.
"Pelajaranku juga akan baik-baik saja. dan ...... jika aku mendapat masalah, bantu aku lagi ya?"(Aya)
Tapi Aya masih mengatakan hal seperti itu padaku sambil tersenyum. Kata-kata itu jelas diucapkan karena dia ingat janji yang pernah kubuat untuknya sejak lama.
Menggoyangkan rambutku, aku mengalihkan pandanganku. Itu memalukan. Sebenarnya, aku ingin kamu membantuku ........ Tapi aku tidak bisa mengatakan itu karena aku lelaki dan orang dewasa di sini. Aku tidak bisa meminta seorang gadis yang lebih muda dariku untuk melindungiku.
"……… .."
"…… ..um, balasanmu?" (Aya)
Nah, bagaimana aku harus menjawabnya? sambil Berpikir, aku melihat ke arah Nona Francesca yang melirik ke arah kami. Feirona dan Mururu tidak peduli tentang kami dan sibuk menyusun barang mereka. aku bersyukur mereka tidak peduli. Nona Francesca pasti bertanya-tanya mengapa seorang pahlawan seperti Aya memilih untuk menerima permintaan seperti itu, kurasa. Yah, alasannya tidak lebih dari fakta bahwa aku dan Aya saling kenal.
Tempat pertemuan yang kuminta adalah gerbang timur kota tetapi ketika aku sampai di sana, aku benar-benar terkejut karena Aya ada di sana menunggu kami. Ternyata, bahkan Souichi tidak maslah dengan Aya ikut dengan kami. Yah, pria itu pasti mendukung aya ........ meskipun ada juga bagian di mana dia benar-benar tidak bisa melawan Aya juga. Cobalah menjadi sedikit lebih kuat, Souichi.
Yah, tentu saja ini sangat membantu kami, tetapi bagaimana aku bisa menjelaskan mengapa seorang Pahlawan mengambil bagian dalam pencarian ini kepada orang lain? Aku bertanya-tanya berapa biasanya untuk menyewa Pahlawan untuk melakukan permintaanmu?
Aku bahkan tidak mengharapkan siapa pun. kemungkinan terburuk hanya kami bertiga, Feirona, aku dan Mururu, akan bepergian. Sudah merupakan kejutan besar ketika Miss Francesca memutuskan untuk menerima permintaan itu. Meskipun itu sendiri sangat aneh. Kenapa dia bahkan menerima permintaan berbahaya seperti itu?
Menurut orangnya sendiri, dia hanya ingin bertualang. Tetapi detailnya bahkan lebih menarik.
tidak lama lagi, Miss Francesca akan lulus dari sekolah. Sebagai seorang putri bangsawan, dia tidak akan memiliki banyak kebebasan setelah itu. Bagaimanapun, para bangsawan memiliki berbagai tugas mereka sendiri. Setelah dia lulus dia tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu seperti petualangan. aku ragu keluarganya bahkan akan mengizinkan sesuatu seperti itu.
aku memiliki kenalan beberapa bangsawan. aku ingat bahwa mereka juga tidak memiliki banyak kebebasan. Berpikir seperti itu, Nona Francesca sebenarnya telah menerima banyak kebebasan. mungkin akan ada banyak bangsawan yang tidak akan melihat itu sebagai hal bagus tapi itu masalahnya sendiri. aku tidak bisa menolongnya.(T/N : dude, ente pahlawan, nikahi aja udah bebas itu anak. siapa juga yg nolak pahlawan, tapi ni mc memang best deh.)
Perjalanan ini akan berbahaya, bahkan bisa berakibat fatal baginya. dia memahami itu dan dia masih ingin ikut dengan kami jadi aku tidak bisa menolaknya. yah memilki banyak orang akan lebih baik juga.
"Aku sudah selesai dengan persiapanku. Bagaimana denganmu?"
"Ya, aku sudah selesai juga."
aku memanggil Feirona dan sepertinya mereka sudah selesai dengan persiapan mereka dan berjalan ke arah kami. Tatapan Aya terasa semakin kuat ke arahku tapi aku tidak memperdulikannya. Sayangnya, aku sudah memutuskan untuk berhenti mengucapkan kalimat yang sangat memalukan mulai sekarang. pada dasarnya, hanya pahlawan yang berhak mengatakan kalimat seperti itu. kata-kata terlalu berat untukku.
Kami telah membeli 3 kuda. Feirona dengan satu kuda, Mururu dan Nona Francesca dengan satu kuda dan aku dengan Aya untuk kuda terakhir. aku lebih suka jika Nona Francesca duduk di belakangku tetapi jika aku mengatakan itu, jangankan jatuh dalam lubang, aku merasa aku akan dibakar sampai mati.
aku menoleh ke arah Mururu. Dia membuat wajah agak mengantuk mungkin karena dia bukan orang yang biasa bangun pagi. Meskipun kami akan pergi dalam perjalanan yang sulit, aku merasa agak tenang melihat wajahnya.
"Bangun, Mururu. kita akan pergi. "
"Unn — aku akan baik-baik saja."
kamu tidak terlihat baik-baik saja sama sekali. Nona Francesca menggoyangkan bahunya untuk membangunkannya, tetapi itu hanya membuat kepalanya bergoyang ke depan dan ke belakang. ponytailnya juga ikut bergoyang sehingga terlihat lucu.
Ketika aku melihat ke arah Feirona, dia mengangkat bahu seolah-olah merepotkan. Aku tidak terlalu memikirkannya karena aku hanya merasa lebih tenang karena dia.
"Mengesampingkan gadis yang mengantuk itu, aku berharap dapat bekerja sama denganmu, Aya-dono."(elf)
"Ya, aku juga."
Feirona dan Aya melakukan perkenalan dengan formal. Tetapi itu tidak terasa sangat kaku mungkin karena kepribadian mereka.
aku merasakan sesuatu menarik mantelku. ketika berbalik dan melihat, itu adalah Mururu.
"ada apa?"(renji)
"Siapa?"
Dia bertanya sambil menunjuk ke arah Aya ……… Jadi dia benar-benar tidak tahu. aku terkejut bahwa dia bahkan tidak mengenali Aya. Miss Francesca panik dan buru-buru menjelaskan tentang Aya. Yah, Aya juga tidak akan marah hanya karena Mururu tidak mengenalinya, Dia bukanlah orang yang seperti itu. jujur mungkin Sebenarnya Aya suka seperti itu.
Sungguh merepotkan untuk diperlakukan sebagai Pahlawan terus-menerus. tentu saja merepotkan secara mental. kupikir Aya memiliki pendapat yang sama karena dia menatap Mururu dan Francesca dengan ekspresi kerepotan.
"........ Pahlawan yang dipilih oleh Dewi."
aku tidak tahu bagaimana Nona Francesca menjelaskannya, tetapi begitulah Mururu menggambarkan Aya sekarang.
"Senang bertemu denganmu, um ..." (aya)
"Mururu."
"begitu.... Senang bertemu denganmu, Mururu. "
"saya juga."
Sambil tersenyum aneh, Aya menyapa Mururu. Mururu tampaknya juga tidak waspada terhadap Aya dan menyambutnya dengan biasa juga.
"sudah selesai basa-basinya?" (Renji)
"Ya. Ayo berangkat cepat."(Elf)
"Un." (Mururu)
Mururu mengangguk pada kata-kata Feirona dan kami berpisah sesuai dengan kelompoknya.
Awalnya, Mururu seharusnya bersamaku dan Aya dengan Miss Francesca tetapi Aya tidak mau. Alasannya ....... sebagai orang dewasa aku tidak harus menggai lebih dalam tentang itu. Tetapi aku bisa mengatakan aku tidak akan mempunyai perasaan untuk anak seperti Mururu dalam hal apapun.
Kuda di dunia ini lebih kuat dan bertubuh kuat seperti di pasukan daripada kuda pacu yang biasa kita lihat. Mereka cukup kuat untuk membawa dua manusia dewasa bersama dengan barang dan masih memiliki stamina yang cukup untuk jalan. Tetapi sebagai gantinya, mereka tidak bisa cepat tapi masih jauh lebih cepat daripada berjalan. Duduk di atas pelana yang dibuat untuk dua orang, aku mengulurkan tanganku ke arah Aya.
meraih tanganku, dan menggunakannya sebagai tumpuan, dia dengan terampil duduk di atas pelana. Ketika seseorang memiliki rupa yang menawan, mereka pasti terlihat cantik bahkan saat melakukan tindakan biasa.
Saat melirik ke arah Miss Francesca dan Mururu, mereka juga telah menaiki kuda mereka. Nona Francesca mengenakan pakaian bepergian yang biasa dengan penutup dada kulitnya dan Mururu dibungkus dengan jubah putihnya. Tapi karena dia menunggang kuda, pahanya yang tebal terlihat oleh mata.
ketika aku melihat itu, Aya tiba-tiba mencubitku dari belakang. itu sedikit sakit.
"Aku menyerahkan pengendalian kuda kepadamu." (Aya)
"Hm, ya."
sambil menjawab singkat, aku membuat kuda itu mulai berlari. jika mau kuebrikan alasannya, aku hanya akan terseret lebih jauh kalau kulanjutkan. aku tahu itu dari pengalaman hidupku sendiri. Pria yang baik tidak melakukan kesalahan dua kali. Mungkin.
Penjaga di gerbang terkejut dengan penampilanku dan Aya tetapi aku memutuskan untuk mengabaikannya. Setelah aku selesai dengan permintaan ini, aku mungkin harus berdiam ke desa lagi. aku tidak ingin menonjol seperti ini lagi.
[Apa yang kamu lakukan?]
"Tidak ada yang aneh, sungguh."
Ketika aku mengatakan itu, aku mendengar helaan nafas dari dalam sakuku. aku benar-benar tidak dipercaya sama sekali.
"Souichi juga melihat dada Francesca-senpai juga ........ apakah semua orang seperti itu?" (Aya)
"………"
Itu sangat sulit dijawab. Belum lagi, orangnya sepertinya telah mendengar pertanyaan itu karena aku merasa kudanya sedikit menjauh dari kami. Pasti hanya imajinasiku.
Tapi sungguh tidak ada cara untuk menjawab pertanyaan ini. Setidaknya tidak untuk pria berusia 28 tahun ke seorang gadis berusia 18 tahun. Entah bagaimana aku hanya bisa meminta maaf kepada Souichi di kepalaku. Tampaknya poin perasaan Nona Francesca untuknya langsung turun meskipun dia bahkan tidak di sini.
Saat kuda itu bergoyang saat berlari, Aya memelukku erat-erat dari belakang agar tidak jatuh. Saat ini dia tidak mengenakan seragamnya tetapi mengenakan jubah merah tua dengan sulaman perak yang bisa membuat orang merasakan sensasi kulitnya hampir secara langsung. Meskipun tingginya telah tumbuh, dia belum benar - benar tumbuh . tentu saja aku tidak bisa mengatakan itu dengan lantang. Yah, aku juga mengenakan jubah sehingga yang aku tidak terlalu merasakannya.
Pakaiannya ini terbuat dari benang perak suci yang diambil dari serangga khusus kemudian memiliki perlindungan dari Roh Api yang Salamander mengubahnya menjadi warna merah. sulaman juga terbuat dari mithril. Jubah yang dikenakannya di atasnya juga terbuat dari kulit naga air. Di pinggangnya ada pedang pendek mithril dengan zamrud yang tertanam di ujung gagangnya; dan tongkat penyihir pendek dengan batu permata yang hampir transparan seperti permata tertanam di atasnya.
Itu peralatan yang sama seperti ketika dia bertarung melawan Dewa iblis. Semua itu sangat berharga sehingga pada dasarnya tak ternilai harganya. Itu bisa membuat orang berpikir bahwa dia akan pergi untuk memulai perang sendirian. Nah, saat kamu sedang dalam perjalanan, sebenarnya mungkin lebih baik memiliki perlengkapan yang lengkap. kamu tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi lebih baik selalu berada di posisi siap. aku, yang tidak membeli peralatan baru karena kekurangan uang sebenarnya adalah orang yang melakukan kesalahan.
"Tapi tetap saja, ketika kita berada di atas kuda seperti ini, kamu akhirnya berpikir kembali saat-saat ketika kita melakukan perjalanan bersama bukan?" (Renji)
"…… .haah." (Aya)
Dia menghela nafas mengetahui bahwa aku telah menghindari pertanyaannya tetapi dia tidak menanyakannya lebih jauh. Terima kasih Tuhan untuk itu.
"Itu benar. Setelah Yui-chan melakukan kontrak dengan Naga itu, kita mulai selalu menggunakan naga itu untuk bepergian."(Aya)
Hiyuu Yui. Salah satu pahlawan yang dikenal sebagai penjinak monster. Dia yang termuda di antara kita 13. Aku ingin tahu apa yang dia lakukan hari ini. Semua monster yang melakukan kontrak dengannya adalah monster yang terkenal. Peri yang merupakan ahli sihir roh. Ksatria Hantu yang abadi dan ahli pedang. Dan naga kuno yang menyebut dirinya raja. kupikir mereka seharusnya berada di benua Elfreim sekarang. Tempat itu mungkin lebih baik untuk ditinggali saat ini.
"Apakah kamu tahu apa yang Yui lakukan saat ini ——?"(renji)
"ntahlah. Mungkin Yuuko-san tahu tentang itu."
Utano-san eh. Aku ingin tahu apa yang sedang dilakukan orang itu sekarang juga. Tapi mengingat itu dia, dia pasti mengambil banyak pekerjaan dan bekerja keras sekarang, kurasa. Dia orang yang baik. Meskipun begitu, dia juga bisa menakutkan.
"Renji, mari kita langsung menuju Hutan dari jiwa-jiwa busuk."(TN:forest of rotting souls.) (Elf)
"ok! Kita akan pergi sampai pintu masuk dan bermalam di sana."
Membuat kuda berjalan di samping kami, Feirona memberi tahu kami tentang tujuan kami saat ini. Hutan Jiwa-Jiwa busuk. Seperti namanya, itu adalah tempat di mana zombie dan hantu muncul dan yang hidup jarang masuk. Jalan raya menuju ibu kota dibuat mengelilingi hutan ini tetapi jika kita menerobosnya secara langsung, kita akan dapat mengurangi banyak waktu. Tadi malam, aku dan Feirona memutuskan untuk menerobosnya sambil merencanakan rute yang harus kami ambil.
Zombie cukup tangguh tetapi gerakannya kaku. Hantu tidak berbahaya selama kamu memiliki semangat / keinginan yang kuat. Jika kami ingin membunuh mereka, kami membutuhkan peralatan terbuat dari perak, tetapi jika hanya untuk melewatinya, itu sangat mudah.
Yah, awalnya hanya aku, Feirona dan Mururu yang akan bepergian, tetapi sekarang setelah kita membawa Aya dan Miss Francesca juga, kita bisa membunuh mereka dengan sihir juga. Zombie bisa dibunuh dengan senjata fisik tetapi hantu benar-benar tipe roh. sihir atau perak adalah sesuatu yang wajib untuk mengalahkannya. Awalnya kami hanya bisa mengabaikan mereka dan bergegas melewati hutan tapi sekarang kami akan cukup aman saat melewatinya.
Satu-satunya masalah yang tersisa adalah memastikan bahwa kami tidak tersesat. Tetapi dengan Feirona, elf, dengan kami, kami juga harus baik-baik saja dengan itu.
[Perjalanan dengan Aya. Sungguh nostalgia.]
"Ya itu benar. tolong jaga aku juga, Eru."(Aya)
[Ya, aku aku serahkan Renji padamu Aya.]
"…… .kenapa aku?"
aku hanya bisa menghela nafas. yaah aku juga tidak bisa membantahnya.
Sudah satu tahun sejak aku bepergian dengan Aya, dengan salah satu rekanku.
Sambil berlari melewati pagi hari, jalan raya berkabut, aku merasa diriku sedikit bersemangat. Aya juga mungkin juga sama. Memikirkan itu, aku menjadi sedikit lebih bahagia.