Volume 2 sudah selesai ~~ akhirnya ruti bahagia :3 :3 dedek ruti sekarang berasma babang reddo :3 :3 :3
(≡^∇^≡) (≡^∇^≡) (≡^∇^≡)
Chapter 86 : Ruti Melihat ke Belakang dan Tertawa Bahagia
Penerjemah : MasariuMan
"Terima kasih banyak."
aku membungkuk kepada pelanggan yang membeli obat.
di bawah meja ada pedang tembaga yang baru kubeli.
Blacksmith Mogurim mengeluh, 'Pedang tembaga lagi ya?' tapi aku agak tertarik dengan senjata murahan ini. Itu adalah simbol tekadku untuk menjalani kehidupan yang santai.
"Red, pengirimannya sudah selesai."
Lit kembali seolah-olah menggantikan pelanggan yang telah pergi.
Dia merapikan kotak obat yang sekarang kosong dan duduk di sampingku.
Pada saat yang sama, aku mendengar suara seseorang sedang berlari dari belakang toko.
"Onii-chan, kita sudah selesai mengurus tanaman obat di kebun."
mereka adalah Ruti dan Tise.
Keduanya tidak ada kerjaan lagi untuk saat ini setelah mereka selesai menabur benih di kebun yang baru dibeli. Karena itu, aku mulai mengajari mereka cara merawat tanaman obat di kebun.
Pagi ini aku mengajari mereka cara memangkas tanaman obat jadi aku minta mereka membantuku sekarang.
Hari ini, aku meminta mereka untuk memangkas tanaman obat yang disebut Telur Merah.
Telur Merah adalah buah merah dari semak Telur Merah yang tumbuh setinggi sedikit di bawah satu meter tetapi semak tersebut menjatuhkan daunnya dan menghentikan semua aktivitas selama musim dingin.
Selama waktu itu, aku akan memangkas beberapa cabang agar dapat memusatkan nutrisinya. Ketika saatnya tiba, aku dapat dengan berani memotong cabang dan menyisakan hanya sekitar sepertiga dari mereka.
Musim panen Telur Merah terjadi pada awal musim panas sehingga dengan suhu lingkungan yang tinggi di Zoltan, sangat mungkin untuk memanennya lebih awal dari biasanya. Ini adalah tanaman yang rasanya seperti terong meskipun merupakan tanaman obat sehingga juga bisa digunakan sebagai bahan masakan kelas atas. Ini efektif sebagai antipiretik dan juga dapat digunakan untuk meredakan gejala demam berbahaya seperti Demam Goblin.
Permintaan tanaman obat ini tinggi di Zoltan tetapi buah-buahan di alam liar kecil. Memeliharanya agar menghasilkan buah yang lebih besar cukup menyenangkan dan juga memberikan rasa pencapaian yang baik.
Itu adalah salah satu tanaman obat yang layak ditanam.
"Terima kasih atas pekerjaan kalian, aku akan mengeceknya nanti jadi kalian berdua bisa istirahat sekarang."
"... Aku juga akan membantu."
Ruti berkata dan duduk di sampingku di seberang tempat duduk Lit.
"Apakah kamu yakin? kamu seharusnya cukup lelah kan?"
"Rasanya sangat menyenangkan untuk duduk saat kakiku lelah."
Kata Ruti sambil tersenyum lebar.
Kemudian, dia meraih lengan kiriku dan memeluknya erat-erat.
"Mu!"
Sebagai pembalasan, Lit meraih lengan kananku.
Tidak seperti Ruti, aku bisa merasakan sesuatu ditransmisikan melalui lenganku.
"Gununu."
Ruti memelototi Lit dengan tatapan setengah mata kesal.
lit, tidak mau kalah, kembali dengan tatapan puas juga.
Suasana tegang terbentuk di toko sekejap. Tapi,
""Buhahahaha!""
Ruti dan Lit meledak pada saat bersamaan dan tertawa bahagia.
"Apa yang kalian lakukan."
Sambil tersenyum kecut, aku juga menyipitkan mata karena bahagia melihat suasana tenang yang datang dari Ruti.
Dia tidak lagi menunjukkan penampilan 『Pahlawan』 yang menurut Lit 'menakutkan'. Dia sekarang hanyalah seorang gadis muda biasa bernama Ruti.
"aku ingin tahu apa yang harus aku lakukan dalam keadaan seperti itu."
Tise berkata, setengah putus asa dan setengah bahagia melihat Ruti tampak bahagia, saat dia melihat kami.
Ugeuge-san di pundaknya menepuk pundak Tise dan nampaknya senang dengan transformasi Ruti juga.
Karan!
Bel pintu di pintu masuk toko mengeluarkan suara keras.
“Ru-Ruti-san!”
Meguria-san, staf dari Guild Petualang, datang berlari.
"Permintaan mendesak masuk! Sekelompok Ogre dari Tembok di Perbatasan telah menduduki sebuah desa ... dan mereka bahkan menangkap Petualang peringkat-C yang pergi untuk berurusan dengan mereka!"
Ruti melepaskan lenganku dan berdiri.
"OKE."
Setelah melihat Ruti mengangguk, aku memindahkan pedang tembagaku ke samping dan menyerahkan pedangnya kepada Ruti. Itu adalah pedang goblin dengan lubang di dalamnya.
"Onii-chan, aku akan kembali."
"Ya, hati-hati."
Zoltan, kota di mana satu-satunya petualang peringkat-B Byuui menghilang. tim yang dibentuk Ruti dan Tise sedang mengisi kekosongannya untuk saat ini.
Itu adalah pekerjaan sampingan terbaik bagi mereka. Ruti setuju ketika dia didekati oleh pihak berwenang untuk dipromosikan menjadi petualang peringkat-B, meskipun dengan syarat dia hanya membantu selama waktu luangnya di luar perkebunan tanaman obatnya.
Aliasnya sebagai seorang petualang adalah 'Ruti‧Ruru'. Tidak seperti aku, dia tidak terbiasa menggunakan nama palsu jadi kami memilih nama dimana dia akan dipanggil Ruru oleh orang lain sementara orang yang dekat dengannya bisa memanggilnya Ruti.
Ruti hanya mengenakan mantel lapis baja dengan pelat besi di atas baju biasa.
Itu tidak bisa dikatakan sebagai armor yang cukup mengingat dia pasti akan bertarung tapi untuk Ruti yang tidak banyak menggunakan armor saat bertarung, sepertinya itu adalah gaya yang dia putuskan.
Ruti bukan lagi 『Pahlawan』. Dia juga tidak lagi memiliki keinginan kuat untuk membantu orang lain.
Meski demikian, bukan berarti Ruti akan menjadi orang yang tidak mau mengulurkan tangan saat melihat penderitaan orang lain.
Pada awalnya, dia tampak seperti merasa ragu-ragu untuk membantu orang lain.
Namun, saat aku memberitahunya,
"kamu akhirnya mendapatkan kebebasanmu. Kamu harus melakukan apa yang ingin kamu lakukan tanpa harus menjadi 『Pahlawan』."
Sepertinya dia merasakan beban di pundaknya dan dia memutuskan untuk menjadi seorang petualang yang akan membantu jika dia merasa ingin membantu dan tidak membantu ketika dia tidak mau.
"Sudah kuduga, Ruti-sama adalah seorang pahlawan. Seorang pahlawan yang berjuang atas keinginannya sendiri, bukan untuk memenuhi peran yang diberikan oleh Perlindungan Ilahi."
"Ya."
Aku mengangguk pada kata-kata Tise.
Itulah kehidupan Ruti yang santai. Untuk menjalani kehidupan pahlawan yang santai tanpa dipenjara sebagai 『Pahlawan』.
terlihat dari belakang dari sosok gagahnya berjalan pergi dan itu adalah tampilan belakang seseorang yang berjalan di jalan di mana dia tidak lagi dipaksa oleh siapapun.
"Ruti! aku akan membuat sesuatu yang kamu suka saat akkamu kembali. Apa yang kamu mau?"
Saat aku memanggilnya, gadis muda yang menempuh jalan hidupnya sendiri berbalik untuk melihat ke arahku.
"aku ingin susu madu."
Setelah mengatakan itu, adik perempuanku menunjukkan senyuman yang sangat alami dan sangat imut.
--------------------
Catatan penulis:
Ini menandai akhir dari Arc Pahlawan Ruti!
Arc Ruti adalah cerita tentang pahlawan yang dikendalikan oleh Perlindungan Ilahi yang berubah menjadi seseorang yang bisa menjalani kehidupan yang santai dengan kehendak bebasnya sendiri.
Tise dan Ugeuge-san awalnya adalah karakter yang direncanakan hanya sementara tetapi mereka menjadi karakter yang paling berperan dan lebih dari yang kubayangkan. aku awalnya merencanakan mereka untuk berpisah di sini tetapi mereka berteman dengan Ruti jauh lebih baik daripada yang diharapkan sehingga mereka tetap di Zoltan dan aku juga bisa menikmati menulis cerita bersama mereka!
Sebagai seorang penulis, tidak ada yang membuatku lebih bahagia daripada jika ini adalah cerita yang menyenangkan bagi pembacaku juga.