MasariuManTranslation

Hidup Santai Di Perbatasan

#
( ̄□ ̄;) (༎ຶ⌑༎ຶ) 乁( ˙ ω˙乁)
Penerjemah : MasariuMan

maaf telat mulu updatenya, tapi sayaa berusaha konsisten updatenya, karena banyak hal lembur kerjaan... anyway~~

 

(⁎⚈᷀᷁▿⚈᷀᷁)          (⁎⚈᷀᷁▿⚈᷀᷁)         (⁎⚈᷀᷁▿⚈᷀᷁)

 

Chapter 55  : Ditelan Pusaran Air Pahit

 

Penerjemah : MasariuMan

 

 



 

 

 

Adik perempuanku ada di pelukanku.

 

Adik perempuanku yang aku pikir mungkin tidak akan pernah aku lihat lagi atau setidaknya sampai dia mengalahkan Raja Iblis.

 

"Onii Chan!"

 

Ruti mengeraskan lengannya yang melingkari punggungku.

 

Ruti tersenyum sambil menangis.

 

Gonz yang ada di sampingku dan anak pencinta Chikuwa yang masuk dengan Ruti kaget kaku dengan mulut terbuka lebar.

 

aku harus mengatakan sesuatu…

 

Pertama, aku balas memeluk erat Ruti.

 

Aku juga senang bisa bertemu kembali dengan adik perempuanku. Dari lubuk hatiku.

 

Setelah beberapa saat, setelah Ruti akhirnya tenang, aku dengan lembut meremas bahu Ruti dan dia dengan patuh berpisah dariku.

 

Ekspresinya telah kembali ke ekspresi biasanya juga.

 

Dia tersenyum bahkan sekarang juga tapi mereka yang tidak mengenal Ruti mungkin akan melihatnya sebagai ekspresi tanpa ekspresi.

 

"Onii-chan… kamu salah."

 

"…? apa maksudmu?"

 

"Aku tidak memiliki perasaan apa-apa kepada Ares."

 

Apakah maksudnya pada saat Ares memeluknya ketika aku pergi?

 

"benarkah? aku yakin kalau.... "

 

"Tidak."

 

Ruti menyangkalnya dengan nada keras yang jarang dia gunakan denganku.

 

Begitulah cara Ruti mengungkapkan penolakannya dimana tidak ada ruang untuk berdiskusi jadi jujur aku ​​mengalah.

 

"Baiklah, sepertinya aku salah."

 

"Iya."

 

Ruti mengoreksiku dengan sedih. Begitu... jadi dia tidak memiliki hubungan seperti itu dengan Ares…

 

walaupun aku merasa senang, aku juga sedih karena pada akhirnya Ruti tidak punya siapa-siapa untuk diandalkan.

 

… Kurasa sudah waktunya aku menjelaskan kepada orang-orang di sekitarku.

 

Tetapi bagaimana aku harus menjelaskannya?

 

"Onii-chan? jadi gadis itu adalah adik perempuan Red?"

 

"Onii-chan? jadi orang di depanku adalah Gideon-san?"

 

"Gideon?"

 

"red?"

 

Gonz dan gadis pecinta Chikuwa sama-sama memiringkan kepala dengan bingung.

 

Hah, bagaimana aku harus menjelaskan ini?

 

☆☆

 

Lit keluar membeli makan malam.

 

aku harus menjelaskan semua masalah ini kepada Ruti sebelum dia kembali.

 

Pada saat yang sama, aku juga harus menjelaskan kepada Gonz.

 

Gonz bukan orang yang bungkam, tetapi dia masih orang yang bisa membedakan apa yang tidak boleh dibicarakan.

 

"Hmm."

 

aku akan menutup toko untuk sementara waktu.

 

Bagaimanapun juga, aku tidak dapat mengelola toko dalam situasi ini.

 

"Er, pertama, Gonz."

 

"Ya."

 

"Anak ini adalah adik perempuanku. Tapi tolong jangan beri tahu orang-orang di sekitar kita untuk saat ini. Aku akan menjelaskan kepadamu dengan benar di lain waktu jadi itu akan membantuku jika kamu dengan diam pulang ke rumah hari ini."

 

“Tentu, aku tidak begitu mengerti apa yang terjadi tapi aku bisa mengatakan bahwa kalian berdua saling menyukai satu sama lainnya.”

 

Gonz tertawa licik.

 

“Adik perempuan, baguslah...”

 

Gonz juga memiliki Nao, adik perempuannya.

 

Keduanya akrab dan dia memperlakukan suaminya Mido dan putra mereka Tanta seperti keluarganya sendiri.

 

Gonz berdiri tegak dan menepuk pundakku.

 

Kemudian,

 

“Erm, adik perempuan-san. red atau mungkin nama aslimu adalah Gideon? aku tidak tahu keadaanmu, tetapi orang ini adalah pria yang hebat dan dapat diandalkan untuk distrik Pusat Kota Zoltan ini. Dia tidak melakukan hal buruk jadi kamu bisa santai. ”

 

"okay."

 

Ruti mengangguk.

 

Namun, bagiku tampaknya ada bayangan di ekspresinya.

 

☆☆

 

Di ruang tamu ada aku, Ruti, gadis pencinta Chikuwa… dia ternyata dipanggil Tise, seorang Assassin yang menggantikanku dengan rekomendasi Ares.

 

aku merasa bahwa peranku dan seorang Assassin cukup bertolak belakang.

 

"Ah - dari mana aku harus memulainya?"

 

"Onii Chan?"

 

"Apa itu?"

 

"Siapa yang tinggal denganmu?"

 

Tanya Ruti setelah melihat sekeliling ruangan.

 

Ugh, dia menyadarinya bahkan sebelum aku menjelaskan ya?

 

Tidak ada apa pun di ruangan itu yang menunjukkan keberadaan Lit.

 

Namun, dia mungkin menyadari bahwa orang lain selainku tinggal di rumah ini dari rangkaian bunga dan pot bunga serta peralatan makan.

 

aku sedikit gugup mengungkapkannya kepada adik perempuanku.

 

"Aku punya seseorang yang tinggal bersamaku."

 

" … begitu."

 

"Dia mungkin akan segera kembali tapi kamu ingat putri-sama Lislet pemilik shotel yang bertarung bersama kita di Logavia?"

 

"Orang itu ya?"

 

Kata Ruti sedikit sedih.

 

Kurasa itu benar-benar kesalahanku untuk berpikir bahwa dia menyukai Ares daripada aku.

 

Sejak kami bepergian bersama… tidak, sejak kami masih kecil, Ruti hanya memperhatikanku.

 

"Bagaimanapun juga, katakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi yang menyebabkan ini. aku yakin aku meminta Ares untuk mengatakan bahwa aku meninggalkan tim untuk melakukan mencari informasi karena aku merasa sulit bagiku untuk bertarung."

 

"Setelah itu, Yarandorara mulai mengklaim bahwa Ares membunuh Onii-chan padahal ares mengklaim Onii-chan kabur."

 

Bajingan Ares itu, dia tidak menepati janjinya ya?

 

Meskipun mungkin bukan tempatku untuk mengeluh setelah aku meninggalkan tim.

 

aku memberi tahu mereka keadaanku di mana aku diberitahu oleh Ares bahwa aku adalah beban ditim dan disuruh meninggalkan tim, jatuh dalam keputusasaan, berakhir di Zoltan, membuka Apoteker dan akhirnya tinggal bersama Lit.

 

"aku berniat untuk hidup seperti ini bersama Lit. aku berencana untuk menikahinya."

 

aku sedikit gugup untuk mengucapkan kata pernikahan dengan jelas.

 

Lit adalah seorang putri sementara aku adalah seorang Ksatria dengan tidak lebih dari satu generasi gelar bangsawan.

 

Ini bukan kasus di mana klasemen kami cocok, tetapi… Lit dan aku sama-sama siap untuk meninggalkan klasemen sosial kami.

 

"begitu..."

 

Ekspresiku mungkin memberi tahu Ruti bahwa aku serius. Ruti tidak mengatakan apapun tentang perbedaan kami dan hanya mengangguk.

 

"Aku minta maaf karena pergi tanpa memberitahumu."

 

"… Ares-lah yang salah. Tapi."

 

Ruti menatapku langsung.

 

"Aku akan membungkam Ares. Jadi, apakah semuanya baik-baik saja? "

 

"..."

 

"Lit juga bisa ikut. Onii-chan, ayo kita berkelana lagi."

 

Kata Ruti seolah memohon padaku.

 

Rasa sakit muncul dihatiku.

 

aku... berpikir bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan Ruti selain diriku.

 

Ares, Danan, Theodora, Yarandorara.

 

Mereka semua memiliki kelemahan tetapi mereka lebih kuat dariku dan merupakan rekannya yang menguasai jalan mereka masing-masing.

 

Bahkan tanpa aku, sihir Ares, tinju Danan, tombak dan keajaiban Theodora, kekuatan Yarandorara untuk memanipulasi tanaman... Kupikir mereka bisa mendukung Ruti.

 

"timnya tidak bisa berjalan baik tanpa Onii-chan. Aku bahkan bisa mengusir Ares. Kami membutuhkan Onii-chan."

 

Ruti menjelaskan situasi tim saat ini.

 

Bahwa Ares gagal menggantikan pekerjaanku.

 

Danan pergi mencariku, Yarandorara meninggalkan tim sambil mengira aku dibunuh.

 

Tise memasuki tim untuk menggantikanku tetapi satu untuk menggantikan tiga orang tidak sesuai.

 

"..."

 

Mereka mengalahkan raja surgawi si empat angin jadi kupikir tim Pahlawan berjalan dengan baik.

 

Namun, perjalanan sang Pahlawan sama sekali tidak berjalan dengan baik.

 

Sama seperti rasa was-was yang Lit miliki, masalah besar muncul setelah aku pergi.

 

Jika aku ingin kembali, aku masih mendapat tempat di tim Pahlawan.

 

Aku bisa kembali ke hari-hari bertualang sekali lagi jika aku menginginkannya.

 

Namun, meski begitu... terlepas dari semua itu, aku...

 

"Maaf, Ruti. Aku sudah menemukan arti untuk tinggal di sini."

 

Bukan hanya Lit, toko ini, kehidupan sehari-hari ini telah menjadi tujuan hidupku.

 

Zoltan ini… sudah menjadi rumahku.

 

"begitu..."

 

Ruti menjawab dengan pelan, sepertinya sudah tahu ini akan terjadi.

 

Kemudian.

 

"Kalau begitu, aku akan tinggal di kota ini juga."

 

Adik perempuanku yang tercinta berkata dengan tekad untuk meninggalkan petualangannya seperti aku.

 

Kata-kata egois yang bermakna melarikan diri dari perang yang menentukan nasib dunia.

 

Namun, aku penasaran apakah ada yang bisa mengutuk kata-kata itu.

 

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang panjang.

 

Apa yang harus aku katakan? Apa yang bisa kukatakan?

 

Pikiranku ditelan oleh pusaran pahit.

 

Tapi aku tidak merasa sakit.

 

Karena di depan mataku ada adik perempuanku yang tercinta, seorang gadis muda yang menahan kesedihan tak tertahankan dengan wajah tanpa ekspresi.

 

-----------------------------------

 

masariuman : REDDO ONII CHAAAAAN !!!!

maaf telat mulu updatenya, tapi sayaa berusaha konsisten updatenya, karena banyak hal lembur kerjaan... anyway~~


Genre

Tags

#
MasariuMan
Seorang yang menjadikan menerjemahkan sebagai hobi. Saya selalu berpikir agar orang lain juga bisa membaca apa yang saya baca, terutama yang tidak mengerti bahasanya. Doakan saya agar selalu sehat dan memiliki banyak waktu untuk menerjemahkan agar kalian juga dapat membaca tanpa terputus. aamiin ...
#
Komentar Tanpa Login ?
Untuk berkomentar tanpa login, silahkan masukkan nama anda pada "ATAU DAFTAR DISQUS" dan centang/ceklist () pilihan "Komentar sebagai tamu" (pilihan centang akan tampil setelah memasukkan nama). Saling bertukar pikiran sangat disambut disini, saya yakin kalian dewasa jadi mohon jangan berantem ya.