MasariuManTranslation

Hidup Santai Di Perbatasan

#
ᕕ( ᐛ )ᕗ ( ˶´⚰︎`˵ ) (’◇’)ゞ
Penerjemah : MasariuMan

FB sama Twitter ga apdet maaf, lagi ga sempet, sampai rmh auto tidur, bangun kerja sampe tidur lagi.... hiks..  ~~~~

 

(︶ω︶)          (︶ω︶)          (︶ω︶)

 

Chapter 52  : Pembunuh Bayaran Mengingatkan Pahlawan yang Sebenarnya

 

Penerjemah : MasariuMan

 

 

 



 

 

"kamu gadis yang kemarin!"

 

penjaga gerbang terkejut setelah melihat wajah seorang gadis muda.

 

"kamu tahu dia?"

 

"Red! kamu akan terkejut mendegar temannya membawa kodok raksasa hanya dengan satu tangan yang sedang berhibernasi di lumpur dekat dinding istana yang dikalahkan dengan bela diri yang aku belum pernah lihat sebelumnya dan hanya menggunakan pisau goblin!"

 

pipi gadis itu bergerak halus.

 

sepertinya itu topik yang tidak mau dia dengar.

 

akan tetali, gerakan dari ekpresinya tidak mencolok jadi penjaga gerbang tidak menyadarinya.

 

"gadis satunya lagi, siapa namanya, Ru....Ruti?"

 

"Ruru."

 

kupikir dia akan mengabaikannya tapi dia memperbaikinya, mungkin dia tidak suka kalau dia salah menyebutkan nama temannya.

 

"oh iya, ruru! kamu, tifa kan ? jika kamu ingin tinggal di zoltan dalam waktu yang lama, kamu bisa pergi ke guild petualang, kami selalu kekuarang petualang yang hebat dan kodok besar itu juga, aku ingin mengajukan permintaan untuk melawannya tapi tidak ada yang menerimanya."

 

kodok raksasa sepertinya monster yang merepotkan.

 

kodok itu bisa menggunakan lidahnya untuk menangkap musuhnya dan walaupun itu terlihat licin, gigi kodok yang sangat tajam dapat dengan mudah mengunyah armor chainmail dan bahkan jika kodok itu gagal mengunyah armormu, kodok itu bahkan akan menelanmu.

 

kodok itu bukanlah musuh untuk petualang rank-D. tim petualang rank-C bisa mealawannya tapi tidak bisa lengah juga. seperti itulah kodok yang dihadapi.

 

hanya dengan mengalahkan kodok raksasa itu sendiri, petualang ruru paling tidak diatas rank-c atau disekitar rank-b.

 

gadis yang dipanggil tifa menatap penjaga gerbang yang berbicara tanpa henti.

 

"hey, hentikan itu. kau menganggunya."

 

"eh, benarkah?"

 

"ya, gadis itu datang untuk makan oden sendirian."

 

tifa mengangguk sedikit.

 

penjaga gerbang menggarik kepalanya.

 

"maaf, aku agak bersemangat."

 

"tidak apa-apa. permisi, aku ingin membawa sisanya pulang, apa boleh?"

 

tifa berkata begitu sambil berdiri, dan membawa sisanya dari oparara setelah memesan chikuwa tambahan dan jelly konjac dan pergi.

 

"kaaan, kau membuatnya marah."

 

aku berkata begitu sambil menghabiskan sisa birku.

 

"ok kalau begitu, aku juga akan pergi."

 

"eh - temani aku sebentar dan hibur aku karena membuat pengelana marah."

 

"tidak mau."

 

"geh - oparara! aku mau chikuwa juga!"

 

"ah, tolong bungkuskan chikuwa, lobak dan daging ayam untukku, aku ingin membawakannya untuk lit."

 

aku meletakkan 1 seperempat peryl koin perak dan beberapa koin tembaga sebagai bayaran.

 

☆☆

 

tise waspada takut diikuti jadi dia memutar beberapa kali sebelum kembali ke penginapannya di pelabuhan.

 

"ada apa?"

 

ruti bertanya setelah menyadari tise.

 

"pahlawan-sama, tolong berhati-hatilah. jujur, aku meremehkan kota ini tapi sepertinya ada musuh yang merepotkan di zoltan juga."

 

"musuh yang merepotkan?"

 

"seorang pria muda. kami hanya berbicara sebentar tapi dia menyadari perlengkapan dan senajataku."

 

tise mengatakan itu sambil menunjuk ke jaitan perak mithril di dalam bajunya dan pisau yang dia sembunyikan.

 

perlengkapannya sudah diperhitungkan agar tidak mengeluarkan suara bagaimanapun dia bergerak.

 

jangankan musuh biasa, tise bahkan yakin kalau selama orang itu tidak memiliki perlindungan ilahi dari penyelidik dan detektif tidak akan menyadari itu.

 

"akan tetapi, dia mengetahui semuanya. dia juga kuat, kemungkina setara denganku. aku tidak berfikir aku akan menang jika kami bertarung di situasi ketika dia memiliki keuntungan. tentu saja, itu akan berbeda dengan pahlawan-sama."

 

walaupun dia lemah kalau dibandingkan dengan pahlawan, tisa dipilih oleh ares sebagai yang terkuat di guild pembunuh bayaran.

 

tise tidak akan main main dalam hal perbandingan. itu adalah penilaiannya sendiri.

 

dan juga, tisak menilai pria itu adalah orang yang paling kuat yang pernah dia hadapi.

 

"orang seperti itu harusnya hidup tanpa diketahui siapapun. dia mungkin petualang terkuat di zoltan."

 

"tapi di kios, mereka bilang yang terkuat di zoltan sekarang adalah byuui dengan rank-B."

 

"itu pasti hanya untuk publik saja. aku merasakan sikapnya agak bermatabat. mungkin...dia pernah sesekali menjadi knight order."

 

"knight order."

 

muka dari seseorang yang ruti kenal muncul di kepalanya.

 

akan tetapi, ada banyak knight di dunia ini. orang yang dia temui kemarin di jembatan yang bahkan dia tidak terlalu ingat juga adalah knight. ruti menolak pikirannya sendiri.

 

tise terus berkata tanpa mengetahui itu.

 

"mantan knight dan pejuang veteran yang bertarung di garis depan melawan pasukan raja iblis. aku rasa mungkin orang itu melakukan sesuai yang hina dan keji jika dia berakhir di tempat seperti ini. kalau seorang petualang yang melakukannya makan bisa diabaikan. berbeda dengan knight karena itu akan menyangkut keseluruhan nama knight order."

 

"begitu..."

 

"walaupun aku tidak tahu apa yang terjadi..."

 

tise merenung sejenak

 

"ini tidak lebih dari spekulasi tapi mungkin saja dia diasingkan oleh atasannya karena dia terlalu muda dan hebat dan tidak ada pilihan lain selain membunuhnya. aku tidak bisa membayangkan seseorang dengan keterampilan seperti itu lari kesini hanya karena kesalahan yang simpel."

 

"begitu..."

 

tise memlepaskan pedang kecil yang dia letakkan di pinggangnya.

 

dia duduk di kasur dan menghela nafas dalam-dalam.

 

"zoltan tidak memiliki petualang yang hebat. petualang terhebat hanya rank-b. aku pikir aneh kalau mereka bisa mengalahkan iblis rank-senior."

 

tise mendengar sedikit tentang insiden yang terjadi di zoltan dari ares yang bertanya kepada albert.

 

iblis rank-senior dan petualang rank-b berkolusi dan dihentikan oleh petualang yang hebat.

 

akan tetapi, menurut informasi yang dia dapatkan di zoltan kemarin dan hari ini, itu adalah petualang yang berkelana dan penjaga yang menyelesaikan insiden itu. petualang itu sepertinya juga di lantik sebagai rank-b.

 

"itu mungkin hanya informasi untuk publik saja. pahlawan sebenarnya mungkin adalah pria itu. sekarang baru aku berfikir, dia akrab dengan penjaga gerbang itu pasti supaya dia bisa mendapatkan informasi orang-orang yang mengunjungi kota. dia langsung berdiri setelah aku berdiri juga jadi dia mewaspadaiku. dia hanya minum satu gelas artinya dia selalu waspada agar dapat bersikap seperti biasa kapanpun. dengan sikap seperti itu dimanapun di medan perang, tidak tertarik dengan ketenaran dan hanya diam-diam menyembunyikan dirinya yang asli, benar-benar seorang pahlawan."

 

tise merenungi aksinya sendiri.

 

dia terlalu naif untuk berfikir bahwa yang menjadi masalah di perjalan ini adalah menyembunyikan pahlawan.

 

perjalanan pahlawan tidak mungkin mudah, bahkan perbatasan terpencil zoltan, masalah besar akan menghadang pahlawan.

 

"pahlawan-sama, kita harus menentukannya sekarang."

 

"menentukan?"

 

"untuk bekerja sama dengan pria itu atau melawannya. jika dia adalah knight dan pejuang yang berani, aku rasa kepercayaannya mirip seperti kita."

 

"itu akan sangat susah. alchemist yang aku cari sepertinya berada di penjara."

 

"penjara?"

 

ruti sepertinya mengumpulkan informasi juga.

 

tise khawatir jika ruti akan menimbulkan masalah tapi karena dia tidak mengatakan apapun, mungkin tidak ada yang terjadi. pahlawan juga sudah mengumpulkan informasi sendiri sebelumnya.

 

walaupun itu lebih intimidasi daripada negoisasi...

 

ritu dengar dari iblis kontrak kalau itu adalah alchemist yang dekat dengan big hawk dalam membuat obat. akan tetapi, setelah meminum obat itu, iblis kontrak menolak untuk mengatakan apapun jadi dia hanya mendapatkan nama alchemist dan tampilannya saja.

 

semua orang terdekat big hawk dipenjara dan dia menemukan informasi yang berhubungan dengan alchemist itu bahwa dia sedang dalam pengobatan di dalam penjara karena tangannya tertebas ketika dalam kerusuhan.

 

"selama aku menyembunyikan fakta kalau aku adalah pahlawan, akan sangat mustahil untuk negoisasi dengan alchemist."

 

"begitu ya... jadi pelarian diri dari penjara huh?"

 

"ya."

 

"kita akan bermusuhan dengan seluruh kota dan pria itu."

 

"haruskah aku menemuinya langsung?"

 

bertemu dan mengalahkannya.

 

tise yakin apa yang dia maksudkan.

 

"...tentu saja, pahlawan-sama tidak akan kalah. itu mustahin tapi pria itu pasti juga sudah merencanakan sesuatu apabila dia kalah. akan sangat berbahaya menemuinya tanpa mengetahui asal usulnya."

 

"begitu..."

 

pahlawan mengangguk sambil memiringkan kepalanya sedikit.

 

tise tidak bisa disalahkan karena terlalu waspada.

 

tise, seorang pembunuh bayaran, sudah banyak melihat individu dan konspirator yang ambisius dan tidak pernah terbayang dengan akal sehatnya kalau orang yang kekuatannya mendekatinya lebih memilih hidup santai.

 

mereka berdua sama-sama berdiskusi tentang rencana mereka sampai larut malam.

 

pada saat yang sama, ugeuge-san tidur dengan kakinya yang dilipat di tas tise.

FB sama Twitter ga apdet maaf, lagi ga sempet, sampai rmh auto tidur, bangun kerja sampe tidur lagi.... hiks..  ~~~~


Genre

Tags

#
MasariuMan
Seorang yang menjadikan menerjemahkan sebagai hobi. Saya selalu berpikir agar orang lain juga bisa membaca apa yang saya baca, terutama yang tidak mengerti bahasanya. Doakan saya agar selalu sehat dan memiliki banyak waktu untuk menerjemahkan agar kalian juga dapat membaca tanpa terputus. aamiin ...
#
Komentar Tanpa Login ?
Untuk berkomentar tanpa login, silahkan masukkan nama anda pada "ATAU DAFTAR DISQUS" dan centang/ceklist () pilihan "Komentar sebagai tamu" (pilihan centang akan tampil setelah memasukkan nama). Saling bertukar pikiran sangat disambut disini, saya yakin kalian dewasa jadi mohon jangan berantem ya.