Catatan :
a = Ainsel/Ain (Karakter Utama/yg tereinkarnasi)
c = Cielmer/Ciel (Pemilik Tubuh Utama)
--------------------------------------------
(⌯⌅⌄⌅) (⌯⌅⌄⌅) (⌯⌅⌄⌅)
Chapter 6 : Waktu yang Damai, Nama, dan Keselamatan
Penerjemah : MasariuMan
Sejak kami dipindahkan ke ruangan ini, kami merasa lebih damai.
satu-satunya bahaya di sini adalah obat ketika waktu makan. Untuk anak normal, tidak ada bedanya dengan menyiksa, tapi Aku ada di sini. dan untungnya bisa digunakan untuk meningkatkan energi sihir.
Obat membantu dalam mengontrol energi sihir dan akhir-akhir ini, aku membagi beberapa energi sihir ke anak itu juga sehingga energi sihirnya sepertinya meningkat pesat.
Jadi, kami kebanyakan hanya menghabiskan waktu dengan membaca buku. Dan seperti yang kuduga, semua itu atas perintah pria itu agar dia membaca, belajar, bernyanyi, atau tidur. Bahkan ketika dia tertidur, tidak ada hal yang mengancam hidupnya juga.
Tarian gadis itu telah berkembang dari hari ke hari dan Aku perhatikan akhir-akhir ini bahwa dia telah menari sambil menyadari gerakan seluruh tubuhnya, bahkan dari ujung jarinya.
Meskipun dia hanya berputar-putar, pusat keseimbangannya sangat stabil sampai bahkan seorang amatir sepertiku bisa membedakannya. tapi, Aku tidak terlalu mengerti tentang menari, atau bahkan menyanyi. jujur, aku tidak tahu bagaiman aorang melihatku melakukannya.
Makanannya, seperti biasa, adalah roti yang keras dan sup yang cair. Tidak ada rasa yang istimewa, tapi fakta bahwa memang ada rasa yang membuatnya sangat berbeda dari saat kami berada di penjara.
karena dia selalu waspada pada saat ada orang lain di sekitarnya, dia benar-benar memberikan kesan dingin dan tidak berperasaan. yaaah, melihat bagaimana mereka memperlakukannya, Aku pikir itu wajar.
Kesan yang sama juga ia rasakan saat membaca sendiri; tapi saat dia mengajariku dan menari, dia banyak tersenyum.
Karena senyumnya, Aku masih bisa melanjutkan semua ini. Mempertimbangkan hal ini, Aku benar-benar tidak bisa cukup berterima kasih padanya.
Aku penasaran sudah berapa lama sejak kami memulai gaya hidup yang tidak berubah ini.
Aku akhirnya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bahasa dunia ini, jadi kami memutuskan untuk secara resmi melakukan percakapan yang tepat sesama kami.
Lagipula, meski kami sudah bersama selama bertahun-tahun, kami bahkan tidak tahu nama diantara kami. Mungkin akan lebih baik jika Aku memperkenalkan diri ketika Aku sudah mampu berbicara, bahkan jika itu hanya sepatah kata. Namun, karena situasi kami cukup rumit, Aku tidak akan bisa menjelaskan sesuatu kepadanya hanya dengan kosakata yang terbatas.
Selain itu, dia mungkin tidak punya nama. Dia sepertinya memahami konsep sebuah nama, tapi dia sepertinya tidak tahu apakah dia mempunyainya.
kepala pelayan dengan wajah bertopeng tidak memanggil namanya bahkan selama waktu makan. Dia selalu menggunakan kata-kata yang secara kasar berarti "Hei" atau "Kau"
Bagiku, Aku pikir menggunakan nama yang Aku miliki ketika Aku masih hidup mungkin memerlukan penjelasan karena kedengarannya sangat berbeda dari bahasa di dunia ini. Dan yang terpenting, karena aku sudah mati, menggunakan nama lamaku terasa aneh jadi aku sekarang hampir tanpa nama.
Sekali lagi, Aku masih ragu untuk mengatakan kepadanya bahwa Aku sebelumnya adalah laki-laki.
semua pria di sekitarnya adalah musuhnya. di sekelilingnya tidak lain hanyalah pria dan musuh. Dan sejak kejadian itu, Aku curiga dia setidaknya memiliki masalah besar dengan laki-laki.
Aku mungkin perlu mengatakannya suatu hari nanti, tetapi Aku rasa itu tidak harus sekarang. Jika memungkinkan, Aku ingin setidaknya memastikan bahwa Aku dapat mendukungnya sampai kita dapat melarikan diri dari sini dan mencarikannya tempat di mana dia dapat hidup dengan damai.
Dan sekarang, kami akan melakukan percakapan pertama kami, tetapi berbicara dari hati ke hati dengan seseorang seusia siswa sekolah dasar terasa sangat aneh.
Meskipun dalam kasusnya, dia sangat bijaksana dan dewasa untuk anak seusianya, jadi aku malah khawatir akulah yang akan terlihat sebagai yang lebih muda.
"Dalam situasi ini, Aku harusnya memperkenalkan diriku dulu, kan? Tapi Aku pikir Kamu sudah menyadarinya, Aku tidak punya nama. karena itu, bisakah aku mengetahui namamu?"
a" Untuk saat ini, namaku "Ainsel." panggil saja Aku Ain. "
Nama ini adalah nama yang terpikirkan olehku untuk Aku gunakan jika Aku bisa berkomunikasi dengannya.
Ainsel hanyalah sesuatu yang Aku pinjam dari satu cerita yang pernah Aku dengar sebelumnya. Daripada nama lamaku, aku merasa yang ini lebih cocok untukku. Dan dengan seberapa pintar dia, dia mungkin sudah menyadari bahwa nama ini hanyalah sebuah alias.
aku berbicara dengna sopan karena itu satu-satunya cara yang bisa Aku pikirkan untuk menyembunyikan kebiasaan bicara maskulinku. Dia mungkin menganggap caraku berbicara aneh, terutama dengan bagaimana aku belum terbiasa dengan bahasa itu, tetapi lebih baik dia mengetahui bahwa aku adalah seorang pria.
Bahkan cara bicaranya juga agak canggung, jadi kami terdengar hampir sama.
Lagipula, selain berbicara denganku, dia hanya berbicara sesedikit mungkin. bahkan hanya percakapan kami inilah mungkin lebih dari seberapa banyak dia berbicara dengan orang lain dalam beberapa hari terakhir.
Dan mungkin karena dia senang memiliki panggilan untukku, dia berulang kali menggumamkan Ain pada dirinya sendiri.
"hey, Ain. Aku tahu bahwa kita mungkin memiliki banyak hal yang ingin kita katakan satu sama lain. Tapi sebelum itu, izinkan Aku berterima kasih. Aku yakin satu-satunya alasan Aku masih di sini, adalah karena Ain melindungiku, kan? Jika Ain tidak ada, Aku pasti sudah mati. Dan jika Aku tidak mendengar lagumu, Aku mungkin akan menyerah untuk hidup. karena itulah, terima kasih, Ainsel. Maaf Aku belum mengatakan ini sebelumnya."
a" - "
Kata-katanya telah membuat semua kesulitan yang Aku hadapi sejak terlahir kembali terasa layak untuk dilakukan.
Beberapa tahun terakhir ini, semua upayaku tidaklah sia-sia. Aku telah menyelamatkan hidupnya. Hanya mendengarnya, menyelamatkan Aku juga.
tapi, Aku tahu bahwa Aku bukanlah seseorang yang memenuhi syarat untuk menerima rasa terima kasihnya.
Rasa senang dan rasa bersalahku yang kontras berbenturan di dalam diriku, Aku tidak dapat berkata apa-apa. Jika ini terus berlanjut, Aku mungkin mulai meminta maaf tanpa henti, seperti yang Aku lakukan pada hari itu.
Jika Aku melakukan itu, itu hanya untuk kepuasan diriku saja. Aku yakin Aku hanya akan mengganggunya.
Tetapi bahkan jika Aku tidak melakukan apa-apa, dia mungkin sudah terganggu olehku, karena dia dengan cemas bertanya "...... Ain?" Dan memiringkan kepalanya.
a"Aku, tidak dapat melindungimu. Untuk alasan itu, Aku, tidak memenuhi syarat untuk menerima rasa terima kasihmu."
Aku begitu bingung ingin mengatakan apa sehingga Aku akhirnya mengucapkan kata-kata yang memalukan ini. tapi, itulah pikiranku yang sebenarnya.
Aku tidak bisa menarik kembali apa yang Aku katakan, jadi Aku menunggu jawabannya dengan perasaan seperti penjahat menunggu keputusan mereka. Kemudian, dia menggelengkan kepalanya, melambai-lambaikan rambut putihnya yang indah, dan menyangkal kata-kataku.
"tidak mungkin seperti itu. Lagu Ain, selalu menyembuhkan hatiku."
a" Tetap saja ....... aku adalah penyebabnya, untuk bekas luka seumur hidupmu. Tepat ketika aku seharusnya melindungimu, jika saja aku lebih berhati-hati terhadap pria itu .......! "
Tidak dapat dengan jujur menerima kebaikannya, aku kehilangan kendali dan lanjut berbicara seperti itu.
tapi, seolah memaafkan semua kegagalanku, dia tersenyum padaku dengan bibir merah jambu dan mulai berbicara.
"Ainsel. kamu adalah orang yang lembut. semua Itu tidak dapat dihindari. Tidak peduli seberapa banyak Kamu melindungiku, ayahku, pria itu tidak akan pernah menyerah. Bagaimanapun juga, Aku dilahirkan hanya untuk saat itu. Jika kita pernah membuat orang itu tidak senang, dia akan membunuh kita. Karena itu, tidak apa-apa. yang paling penting adalah aku sangat senang pria itu tidak menyadari Ain."
a" ...... Tapi tetap saja!"
"Tentu saja aku tahu bahwa, sebagai seorang gadis, itu mungkin menyebabkan beberapa masalah dalam hidupku di kemudian hari. Tapi aku tidak begitu merasakannya. Tapi kamu tahu kan, Aku bahkan diragukan bisa hidup dari awal."
tentu saja, di rumah besar ini, Kamu tidak pernah bisa yakin dengan hidupmu.
Bayi yang tidak berdaya bisa mati dalam sehari. Seorang anak yang bodoh akan beruntung bertahan dua tahun. Bahkan orang dewasa pun bisa mati di sini kapan saja.
Selama kita berada di rumah besar ini, jika tujuan pria itu adalah darah perawannya, tidak peduli seberapa besar aku melindunginya, dia tidak akan pernah berhenti.
Dalam hal ini, hal itu mungkin tidak dapat dihindari dan mungkin merupakan ritual yang perlu. Tapi tetap saja, Aku tidak bisa menerimanya.
"dan yang Lebih penting lagi, ada sesuatu yang ingin kuminta darimu, Ain. "
a" dariku? "
Ketika aku akan tenggelam dalam pikiranku sendiri, dia memanggilku.
Perubahan topik yang tiba-tiba mungkin adalah caranya mengalihkan perhatianku dari pikiranku. Seperti yang Aku duga, anak ini pintar.
Sebaliknya, mungkin Aku yang kurang baik dalam berkomunikasi. Sudah beberapa tahun sejak Aku berbicara dengan seseorang seperti ini. Aku mungkin lupa caranya.
"Apakah Kamu bisa memikirkan nama untukku ?"
a"Sebuah nama?"
"Ainsel adalah nama yang dipikirkan Ain juga, kan? karena itulah, menurutku itu tidak akan sulit untukmu."
a"Jadi sudah ketahuan ...... aliasku."
"Ain tidak benar-benar berusaha menyembunyikannya. Tapi tetap saja, Aku tidak akan bertanya mengapa, jadi jangan khawatir."
Dia tertawa cekikikan sambil berkata begitu.
Aku akan kesulitan jika dia memperluas topik itu, jadi Aku menjawab "baiklah." Dan memutuskan untuk memikirkan sebuah nama.
Melihatnya, hal yang mungkin paling membuatku terkesan adalah mata birunya yang biru dan sekarang rambutnya yang putih.
Rambut putihnya sendiri terlihat cukup sehat dibandingkan dengan rambut putih tua.
Biru dan putih. Hal pertama yang terlintas di pikiranku adalah ...... laut dan langit dikehidupanku sebelumnya. apakah warnanya sama di dunia ini juga? yang terlintas dalam pikiran adalah nama yang terkait dengan kedua hal itu.
a"Bagaimana kalau, Cielmer?"
c"Cielmer ...... artinya orang yang dekat denganku akan memanggilku Ciel, kan? Terima kasih atas nama yang indah. Untuk sampai sekarang dan mulai sekarang, mohon bantuannya, Ain."
a"Tentu saja, Ciel."
Dia, Ciel, tersenyum padaku dengan senang. meski hanya di pikiranku, aku membalas senyumannya.
Akhir-akhir ini kami telah menghabiskan masa-masa damai di sini, tetapi ini mungkin pertama kalinya kami mengalami saat-saat setenang ini.
Bernyanyi juga menyenangkan, tapi kali ini berbeda, sekarang rasanya sangat lembut dan menyenangkan. Sekarang Aku dapat berbicara, Aku sangat berharap agar hari-hari seperti ini terjaidi setiap hari.